Indonesiainside.id, Lubukbasung – Angin kencang yang melanda Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyebabkan kerugian besar bagi para petani ikan di kawasan Danau Maninjau. Akibat kejadian itu, berat total ikan yang mati di Danau Maninjau mencapai 63 ton.
“Kematian ikan ini kemungkinan akan bertambah, karena pada Rabu (5/2) ikan mati hanya 1,5 ton,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Ermanto di Lubukbasung, Kamis (6/2).
Ikan mati itu berasal dari keramba jaring apung milik 11 petani di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya. Masing-masing petani menghadapi kematian ikan antara 1 sampai 15 ton. “Empat petani menghadapi kematian ikan di atas 10 ton,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa ikan-ikan di keramba-keramba yang ditempatkan di kawasan Danau Maninjau mati setelah angin kencang datang pada Minggu (2/2). “Kematian ikan itu mulai terjadi pada Rabu (5/2),” katanya.
Dia mengimbau petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau. Saat ini pemerintah kecamatan sedang mencari lokasi penguburan bangkai ikan.
Dia juga menganjurkan petani segera memanen ikan dari keramba mereka atau memindahkan ikan yang sudah disemai ke kolam air yang tenang untuk menekan kerugian. (Aza/Ant)