Indonesiainside.id, Banda Aceh – Duta Besar (Dubes) Swiss untuk Indonesia, Kurt Kunz, menyebut pascatsunami banyak warganya yang terlibat hadir ke Aceh untuk memberi bantuan. Selain itu, di saat masa konflik, pihaknya juga sangat mendukung proses damai GAM-RI di Helsinki, Finlandia. Kunz mengaku sangat terkesan mengetahui bahwa telah banyak capaian positif dan prestasi yang ditorehkan Banda Aceh pasca bencana dahsyat yang terjadi pada tahun 2004 silam itu.
“Bagi saya sangat impresif mengingat kota ini pernah luluh-lantak akibat tsunami. Sekarang Banda Aceh layaknya kota normal lainnya di dunia. Lalu-lintasnya lancar, kotanya bersih, dan saya sangat mengapresiasi kehidupan multikultur yang sangat harmonis di sini,” kata Kunz di Balai Kota Banda Aceh, Jumat (7/2) kemarin.
Sementara di kesempatan tersebut, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Swiss atas bantuannya bagi Banda Aceh pasca-gempa bumi dan tsunami 2004 silam. Saat itu, kata Aminullah, Banda Aceh merupakan kota yang paling parah terkena dampak bencana.
“Lebih dari 60 ribu korban jiwa dan lebih dari 20 ribu bangunan yang hancur di kota kami. Tapi dengan bantuan dunia, termasuk Swiss, kami mampu bangkit, bahkan kini lebih kuat. Setelah 15 tahun berlalu, Banda Aceh hari ini begitu signifikan progres pembangunannya, jauh meninggalkan kabupaten/kota lain yang tak terimbas bencana. Itu artinya kami tidak menyia-nyiakan bantuan dari masyarakat dunia,” kata Aminullah kepada Kunz.
Adapun kunjungannya kali ini ke Banda Aceh bertujuan untuk menjalin kontak sekaligus menjajaki peluang kerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan Pemko Banda Aceh.(PS)