Indonesiainside.id, Jayapura – Helikopter MI 17 yang hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani, 28 Juni 2019 lalu ditemukan dalam kondisi hancur di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dalam keterangan tertulisnya membenarkan lokasi Heli MI 17 Penerbad No Reg HA 5138 telah ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala.
Lokasi jatuhnya Helikopter telah dipastikan secara langsung oleh putra asli Papua ini saat pencarian menggunakan Helikopter AS 350 B2 milik Demonim Air, Seinn (10/2) pukul 09.00 WIT. Pencarian ini juga melibatkan Bupati Pegunungan Bintang, Constan Oktemka dan Danrem 172/PWY, Kol. Inf Binsar Sianipar.
“Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet,” kata Mayjen Herman Asaribab dikutip dari siaran pers yang dikeluarkan Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, Senin.
Herman menegaskan akan memfokuskan melakukan kegiatan evakuasi terhadap korban. “Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat,” terangnya.
Dia menngucapkan terima kasih kepada bupati dan masyarakat Pegunungan Bintang serta unsur TNI – Polri atas partisipasinya sebagai pemberi informasi dan penunjuk jalan dan memberikan dukungan sehingga helikoter ditemukan.
Herman pun meminta ijin dan doa restu mengingat lokasi jatuhnya Helikopter MI 17 dianggap sakral oleh masyarakat. “Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami juga mohon ijin dan restu kepada seluruh masyarakat, karena tentunya dalam waktu dekat kami akan melakukan kegiatan evakuasi bagi para prajurit kami yang gugur dan menjadi korban dalam kecelakaan heli tersebut,” tuturnya.
Helikopter MI 17 Penerbad No Reg HA 5138 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019. Heli dinyatakan lost contact ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan dropping logistik bagi pos TNI yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Heli mengangkut tujuh orang crew Penerbad dan lima orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg. Dari pengamatan udara terhadap puing-puing pesawat kuat dugaan bahwa heli tersebut menabrak dinding tebing saat cuaca berkabut tebal. (PS)