Indonesiainside.id, Jayapura – Virus corona tengah menjadi momok menakutkan bagi warga Indonesia. Tak hanya di Jakarta, kekhawatiran juga melanda sebagian warga Ibu Kota Papua dalam beberapa hari terakhir. Kekhawatiran ditandai dengan tingginya permintaan masker pelindung di Kota Jayapura dalam satu pekan terakhir. Bahkan, stok masker pada distributor cabang Kota Jayapura mengalami kelangkaan sejak satu pekan yang lalu.
Seperti diungkapkan Dina, Accounting PT Rajawali Nusindo cabang Jayapura bahwa stok masker telah habis sejak pekan lalu. Masker terakhir, kata Dina, telah dikirim ke wilayah Kabupaten Dogiyai. “Kalau apotek-apotek di Kota Jayapura pekan lalu kami distribusi,” terangnya, Rabu (4/3).
Menurut Dina, pihaknya melayani kurang lebih 20 apotek di Kota Jayapura. Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan RSUD Jayapura juga menjadi partner dalam mendistribusikan masker pelindung. “Setiap tiga hari sekali kali distribusi, tetapi sudah satu minggu ini kami off,” kata Dina seraya belum mengetahui kapan masker akan tersedia kembali.
Setiap masker pelindung , Dina mengaku menjualnya dengan harga Rp400, sedangkan satu boks berisi 50 masker dijual seharga Rp20.000. Sementara di apotek harga masker mencapai Rp 5.000 untuk satu picis, sedangkan satu boks dijual mencapai Rp200.000.
Senada disampaikan Sisca Mantol, Supervisor Penjualan PT Kimia Farma Trading dan Distributor cabang Jayapura bahwa stok masker telah habis sejak awal Februari lalu. Bahkan, stok terakhir telah dikirim kembali karena permintaan kantor pusat.
“Stok kita kosong, waktu itu tinggal 20 box tapi kita sudah kirim kembali ke pusat, karena di pusat stok kosong sehingga kita yang cabang diperintahkan untuk kirim stok yang ada,” ungkap Sisca kepada wartawan.
Sementara itu, karyawan Apotek Inti Farmasi Jayapura, Noer menyebutkan, stok masker terakhir telah habis terjual pada malam pertama usai pengumuman Presiden Joko Widodo soal dua warga Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Lima boks masker, kata Noer, telah diborong oleh seorang warga pada malam itu. “Waktu Presiden umumkan kasus pertama warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19, malamnya ada yang datang borong masker, kebetulan stok kami tinggal 5 box, langsung diborong semuanya,” ungkap Noer.
Sebelumnya, Wali Kota Jayapura, Benhur Tommi Mano mengeluarkan peringatan keras akan menyegel dan mencabut izin apotek jika menaikkan harga masker. Peringatan ini dikeluarkan menyusul kosongnya stok masker di Ibu Kota Papua.
Pemerintah Kota Jayapura pun telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor obat dan alat kesehatan. Dari pengecek, kelangkaan masker dikarenakan belum ada pendistribusian dari pusat. (PS)