Indonesiainside.id, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda menetapkan empat provinsi “terlarang” di Indonesia untuk dikunjungi oleh warga Samarinda, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Bagi warga Samarinda yang terpaksa harus melakukan perjalanan ke empat provinsi ini, begitu tiba kembali di Samarinda, diharuskan untuk melapor ke nomor panggilan darurat 112 milik Diskominfo untuk pendataan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr Ismet Kosasih mengatakan bagi warga Samarinda yang telah berkunjung atau bepergian ke empat provinsi terpapar virus Corona tersebut diminta segera melaporkan kondisi kesehatannya.
“Hingga hari ini warga yang melapor telah lebih dari 120 orang. Semuanya dengan penuh kesadaran melaporkan kondisi kesehatan mereka melalui hotline telepon 112 milik Diskominfo Samarinda. Jika dalam kondisi tidak sehat (memiliki gejala demam tinggi dan batuk) usai tiba dari empat provinsi tersebut, petugas akan segera menindaklanjuti,” jelasnya Selasa siang (17/3).
Menurut Ismet, dengan pro aktifnya masyarakat melaporkan dirinya ketika usai bepergian dari empat provinsi tersebut, menandakan komunikasi yang baik untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus Covid-19 di Kaltim.
“Kan salah satu pintu masuk penumpang ke Samarinda melalui Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto yang memang melayani rute ke empat provinsi tersebut seperti Jakarta, Jogyakarta, Surabaya ataupun Denpasar. Jadi kita minta masyarakat pro aktif melaporkan kesehatannya,” ujarnya.
Sementara itu, otoritas Bandara APT Pranoto Samarinda telah menyemprotkan cairan desinfektan ke seluruh ruangan bandara, untuk menekan berkembangnya berbagai virus berbahaya bagi kesehatan, terutama virus Corona.
Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi mengatakan kegiatan penyemprotan desinfektan ini dilakukan bersama petugas Aviation Security, Petugas Kesehatan Pelabuhan dan dibantu oleh petugas cleaning service bandara.
Penyemprotan disinfektan meliputi ruang tunggu keberangkatan, ruang kedatangan, meja check in, area komersial, trolley, tangga dan eskalator, dan semua pegangan pintu dan pegangan pagar pembatas.
“Penyemprotan ini untuk menekan virus dan bakteri pembawa penyakit, terutama penyebaran virus Covid-19. Penyemprotan difokuskan pada fasilitas terminal yang paling sering disentuh oleh pengguna bandara,” jelasnya. (YAN)