indonesiainside.id, Makassar— -Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, sejak awal telah mengingatkan untuk menunda prlaksanaan Ijtima Jamaah Tablig Se-Asia 2020. Dia juga beberapa kali berkoordinasi dengan Forkopimda, telah menghasilkan keputusan untuk meminta panitia menunda kegiatan, sebagai antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Sayangnya, peserta tetap berdatangan meski sudah ada surat edaran perihal penundaan kegiatan. Wakil Gubernur Sulsel dan Bupati Gowa, sudah membahas terkait sterilisasi, pengawalan tim medis, serta pendekatan untuk memulangkan para peserta Ijtima se-Asia tersebut.
Sejak semalam, Wakil Gubernur juga telah berkomunikasi dengan Kapolda Sulsel, agar dilakukan pengawalan ketat keluar masuk hingga memulangkan peserta Ijtima tersebut. “Jauh sebelumnya sudah dilakukan upaya penundaan kegiatan, tapi pada hari menjelang pelaksanaan memang sudah ada yang tiba di lokasi,” katanya Kamis (19/3/2020).
Pemerintah provinsi juga telah berkoordinasi dengan Kapolda dan Pemda dalam hal ini Bupati Gowa, untuk melakukan pengawalan ketat, sterilisasi hingga pemulangan peserta tanpa interaksi dengan warga sampai di bandara dan pelabuhan pemberangkatan kembali ke daerah masing masing.
Pengawalan menuju bandara, pelabuhan maupun terminal, dilakukan agar peserta dari berbagai daerah diberi pelayanan maksimal. Pemerintah daerah juga telah melibatkan tim kesehatan untuk melakukan pemantauan di lapangan. Upaya penanganan dan pencegahan Covid-19, tetap sesuai prosedur pemerintah dengan mengikuti standar WHO.
Sementara, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, warga Kabupaten Gowa jangan panik. Sebab pemerintah bersama forkopimda dan tokoh agama sudah menangani dengan baik, penundaan kegiatan sudah diselesaikan.
“Ini kondisi sangat genting, kita bersama-sama berusaha untuk corona bisa selesai. Sehingga pemerintah meminta agar menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang,” katanya.
Dia juga mengatakan jumlah peserta 8.223 orang, 478 tercatat dari negara asing, dan dari Indonesia, peserta terbanyak dari Kalimantan Timur, sebanyak 132.000 orang.