Indonesiainside.id, Samarinda – Saat ini berkembang pembicaraan yang mengatakan jika virus Corona atau yang disebut virus Covid-19 dapat menular lewat udara.
Namun, hal ini dibantah oleh Pelaksana Tugas Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer, SpOT. FICS yang mengatakan belum ada penelitian lebih lanjut tentang virus asal Wuhan, Provinsi Hubei, Cina ini.
“Saat ini memang sedang terjadi perdebatan apakah virus ini sudah menular lewat (percikan) air liur ataukah sentuhan (masih) menjadi perdebatan dan simpang siur. Kita tidak tahu sama sekali. Sikap berhati-hati sangat penting sekali,” ujarnya, Selasa (24/3).
Menurut dr David, alangkah baiknya jangan lagi memperdebatkan cara penularan virus ini. Dengan status Kejadian Luar Biasa, harusnya penyebaran Covid-19 di Kaltim menjadi perhatian serius semua orang.
Dr David juga mengimbau untuk tidak melakukan kerumunan dalam jarak dekat, seperti berkumpul di cafe, rumah makan dan lain-lain yang terdapat kerumunan orang dalam jumlah besar.
Menurutnya, untuk orang muda yang memiliki daya tahan tubuh kuat, biasanya infeksinya atau gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Yang berbahaya, tegas dr David, jika di rumah terdapat orang-orang tua yang memiliki riwayat penyakit berat, seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lain-lain, maka virus Covid-19 ini menjadi sangat berbahaya.
“Virus Covid ini kan hanya ikutan. Penyakit pemberatnya itu yang dapat menyebabkan kematian. Selama ini kan yang meninggal dunia lebih disebabkan karena penyakit pemberatnya,” jelasnya.
Untuk itu ia mengimbau bagi para anak muda, untuk tidak remeh memandang penyebaran virus ini dengan cara tidak berkumpul dalam satu kelompok besar.
“Bagi anak muda mungkin berpikirnya tidak apa-apa karena imun tubuh mereka sehat, kuat dan kebal. Tetapi ketika terinfeksi maka seseorang yang sehat pun dapat menularkan pada orang lain yang daya tahan tubuhnya lemah, itu yang berbahaya,” ujarnya.
Cara yang lebih bijak saat ini adalah selain menjaga diri, kesehatan, rajin mencuci tangan juga menghindari kerumunan dan mengatur jarak dengan orang lain.
Penerapan social distancing ataupun physical distancing bertujuan agar virus tidak dapat berjangkit dari satu orang ke orang lainnya. “Tujuannya bukan saja yang muda terhindar tetapi juga agar mereka tidak menjadi pembawa ke orang lain. Itu yang perlu dipahami oleh masyarakat,” ujarnya.(YAN)