Indonesiainside.id,Wamena – Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Jayawijaya, Papua melahirkan bayi perempuan saat menjalani isolasi di RSUD Wamena, Selasa (24/3) siang. Bayi yang dilahirkan prematur meninggal sehari kemudian.
Juru Bicara Tim Covid-19 Jayawijaya, Tinggal Wusono saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut. Bayi pasien tersebut lahir dalan kondisi prematur dengan usia kandungan 24 hingga 26 minggu, pada Selasa (24/3) siang.
Lahir dengan berat 1,2 kilogram, bayi pasien yang dirahasiakan identitasnya ini tidak menangis hingga mendapat penanganan khusus. Namun, Tinggal memastikan ibu bayi dalam kondisi stabil.
“Pada saat dilahirkan dalam kondisi tidak menangis, kondisi paru-paru belum bisa merespon terkait dengan pernapasan sehingga sulit untuk disusui. Bayi hanya bisa bertahan sehari dan meninggal Rabu (25/3) siang,” terang Tinggal yang juga Pelaksana tugas Sekda Jayawijaya ini.
Menurut Tinggal, pihak RSUD Wamena telah melakukan penanganan secara baik dan sesuai prosedur. Petugas medis telah menyiapkan inkubator dan fasilitas yang lain di ruang isolasi untuk perawatan sang bayi.
Hanya saja, lanjutnya, bayi kesulitan bernapas lantaran paru-paru belum normal karena lahir belum cukup usia. Jenazah bayi akan dimakamkan secara aturan penanganan covid-19, meskipun belum dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
“Kami berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayawijaya untuk bisa memfasilitasi pemakaman bayi dari PDP Covid-19 ini. Sehingga jenazah dapat dimakamkan secara aturan,” tutur Tinggal.
Tinggal menambahkan, saat ini ibu bayi masih diisolasi di RSUD Wamena pascamelahirkan. Dia pun meminta masyarakat Jayawijaya tidak panik, namun tetap waspada. “Dulu suhu tubuhnya mencapai 41 derajat celsius, kini sudah turun, namun masih diisolasi,” pungkasnya. (PS)
Banyak informasi menarik di situs ini. Terima kasih untuk berbagi informasi di situs ini.