Indonesiainside.id, Denpasar – Sekitar 100 lebih orang santri yang tengah mondok di sejumlah pesantren di Pulau Jawa pulang kampung secara bertahap ke kampung halaman di Tabanan. Terkait dengan kondisi ini Satgas Penanggulangan Covid-19 meminta Dewan Masjid untuk turut mengawasi para santri yang baru datang dari luar Bali.
Dewa Made Indra, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 provinsi Bali mengatakan, pada Sabtu kemarin santri yang sudah datang melalui terminal Pesiapan ada 25 orang. Kemudian 74 orang pada Sabtu kemarin dan 28 orang untuk hari Minggu tadi.
Pihaknya meminta kerjasama Ketua Dewan Masjid se-Tabanan untuk turut mengawasi para santri mereka yang baru datang dari luar Bali. Hal ini juga berlaku bagi Dewa Masjid yang ada di kabupaten lainnya di Bali.
Dia juga meminta masyarakat secara luas tidak mengucilkan pekerja migran Indonesia yang baru datang. Karenanya diharapkan Kasatgas Desa bersama penglisir melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak menolak, menjauhi apalagi mengucilkan pekerja migran yang datang.
Pada kesempatan ini, dirinya bersama rombongan berkesempatan untuk mengunjungi enam lokasi yakni Desa Adat Kota Tabanan, Desa Delod Peken, Desa Dajan peken, Desa Denbantas, Desa Adat Bentingguh Kabupaten Tabanan dan Terminal Mengwi Kabupaten Badung.
Dari data yang didapat sebanyak 712 pekerja migran Indonesia atau pelaku perjalanan asal Tabanan yang datang dan sudah di lengkapi surat keterangan sehat, cek suhu tubuh, rapid test di Bandara Ngurah Rai dan dinyatakan negatif Covid-19.
“Jika ada pekerja migran Indonesia yang datang lebih awal dan belum menjalani rapid test, mereka harus tetap melakukan isolasi mandiri secara ketat bahkan jika perlu melakukan rapid test,” urainya.(PS)