Indonesiainside.id, Mataram – Angin puting beliung terjadi di luar landasan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (5/4) sekitar pukul 12.30 Wita. Angin puting beliung tersebut berdurasi sekitar 5 menit.
Menurut Prakirawan BMKG Praya, Levi Ratnasari, puting beliung disebabkan oleh awan Cumulonimbus. Itu terbentuk akibat adanya pemanasan udara yang kuat di permukaan.
“Angin puting beliung biasanya ditandai dengan kondisi udara yang terasa panas sehari sebelumnya. Kemudian mulai dari pukul 10.00 Wita, terlihat tumbuh awan kumulus yang batas tepinya abu-abu dan sangat jelas menjulang seperti bunga kol,” kata Levi Ratnasari, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/4).
Dia menambahkan, awan itu akan cepat berubah warna menjadi gelap, serta pepohonan di sekitar akan terlihat bergoyang cepat. Selain itu, angin puting beliung juga menghasilkan pusaran angin yang kuat. Karena itu, diharapkan menjauh dari pusaran angin itu.
“Angin puting beliung itu dapat menyapu benda-benda disekitarnya,” ujarnya.
Pada April ini, lanjutnya, wilayah NTB akan menghadapi masa peralihan musim atau dikenal dengan pancaroba. Biasanya, peralihan musim ini sangat berpotensi terjadinya cuaca ekstrim. Itu seperti angin puting beliung, angin kencang, atau hujan disertai petir.
“Saya berharap masyarakat untuk selalu waspada dan selalu mejaga kesehatan. Mengingat cuaca di masa peralihan sering kali tidak menentu,” ungkapnya.
Caption: Angin puting beliung terjadi di luar landasan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (5/4).