Indonesiainside.id, Manado – PT Bank Negara Indonesia (BNI) turut peduli dengan aksi bersama penanganan wabah Covid-19 di Sulawesi Utara. Bentuk kepedulian itu, BNI memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19, yakni RSUP Prof Dr RD Kandou Manado dan RSUD Sam Ratulangi (Samrat) Tondano.
Bantuan APD untuk RSUP Prof Dr RD Kandou diserahkan Pemimpin Cabang BNI Manado, Hotma Samosir. Sementara, bantuan APD untuk RSUD Sam Ratulangi Tondano diserahkan Pemimpin Cabang BNI Tomohon, Fabel Kereh dan Peminpin Kantor Cabang Pembantu BNI Tondano, Lidya Lumintang
Head of Region BNI Manado, Koko P. Butar-Butar menerangkan penyerahan APD itu juga bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) BNI Manado. Di mana, BNI terpanggil karena banyak rumah sakit rujukan yang membutuhkan APD untuk tenaga medis.
BNI menyadari kebutuhan yang mendesak tersebut, sehingga mengarahkan bantuan CSR untuk menyalurkan APD Kesehatan sebanyak mungkin bagi para tenaga kesehatan yang berada di garis terdepan penanganan Covid-19.
Katanya, penyaluran puluhan APD ini dimaksudkan agar petugas di garis terdepan penanganan Covid-19 mendapat perlindungan maksimal. “Bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk kepedulian bersama antara BNI dengan RSUP Kandou Manado, RSUD Samrat Tondano dan Pemkab Minahasa. Apa yang kami lakukan ini juga untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam menekan penyebaran virus Covid-19,” jelas dia.
Terkait itu, Koko bilang dalam masa pandemi Covid-19 ini, proteksi diri sangat penting. “Masyarakat perlu meningkatkan sanitasi diri, lingkungan serta daya tahah tubuh terhadap ancaman penyakit,” katanya.
Secara umum BNI juga memberikan bantuan ke berbagai elemen masyarakat di rumah-rumah sakit umum dengan menyediakan 800 liter hand sanitizer, 5.000 sarung tangan medis, 200.000 masker medis, 3 ambulans, dan 5.000 APD Kesehatan untuk dibagikan kepada tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia.
“Dengan bantuan-bantuan itu, kami berharap tenaga medis lebih dapat terlindungi dan mendapatkan rasa aman selama menangani pasien,” tukasnya. (PS/Ronald Theovani Ginting)