Indonesiainside.id, Maros – Hingga hari ini, tercatat sebanyak 21 pasien yang dinyatakan positif di Kabupaten Maros, Sulsel sudah sembuh. Jumlah warga yang positif Covid-19 tercatat 36 orang, sembuh 21 sehingga masih ada 15 orang yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.
Selain positif, dari data gugus covid Maros, terdapat 19 orang Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan 201 berstatus Orang Dalam Pemantauan. Ada empat klaster penyebaran virus di Kabupaten Maris, yakni bandara, ijtima Gowa, dan pendatang.
Bupati Maros, Hatta Rahman, pemerintah telah melakukan langkah isolasi dan perbaikan gizi bagi pasien Covid-19. Sehingga sudah banyak yang sembuh dari hasil swab testnya negatif. “Masih ada 15 masih dalam perawatan dan mereka orang tanpa gejala,” katanya di Posko Gugus Tugas Maros, Jumat (8/5).
Bupati juga optimis dengan segala upaya yang telah dilakukan pemerintah, akhir Mei berharap Maros terbebas dari pandemi. Meskipun saat ini, tidak melaksnaakan Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang dianjurkan pemerintah pusat dan provinsi beberapa waktu lalu.
“Kami apresiasi program pak gubernur yakni Wisata Covid, sehingga kita di daerah juga tidak terlalu terbebani. Begitu ada, kita kirim ke sana, mungkin daerah lain harus contoh. Kami di Kabupaten bersinergi, provinsi juga berinovasi. Terbukti Sulsel dengan tingkat persentase kesembuhan tertinggi di Indonesia,” jelasnya.
Sementara Nurdin Abdullah menjelaskan, pasien positif dapat sehat dan sembuh dengan cepat karena dukungan pemberian gizi yang diberikan. “Beliau itu berikan gizi yang luar biasa, sesuai permintaan pasien, itu hebat. Misalnya minta apel atau susu Beruang itu dipenuhi semua. Jadi intinya pemberian gizi itu sangat menentukan tingkat kesehatan. Itu yang patut dicontoh, tidak hanya mengisolasi tetapi juga disertai dengan jaminan gizi. Itu yang membuat tingkat kesehatannya tinggi,” ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan walaupun Maros tidak memberlakukan PSBB, namun pada prinsipnya telah menjalani hal-hal yang diberlakukan pada PSBB.
Mantan Bupati Bantaeng ini, juga mengatakan, dalam penanganan Covid bukan soal besarnya anggaran tetapi kepatuhan. Pada kesempatan ini Gubernur juga menyerahkan bantuan peralatan penanganan Covid-19 donasi non-APBD.(PS)