Indonesiainside.id, Gunung Kidul – Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, diminta lebih berhati-hati. Pasalnya, hingga sekarang sebanyak belasan ribu pemudik dari zona merah pandemi Covid-19, seperti Jakarta dan Jawa Barat, sudah tiba di Kabupaten Gunung Kidul.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunung Kidul, Kelik Yuniantoro, di Gunung Kidul, Rabu (20/5), mengatakan meski sudah ada upaya penyekatan, namun tetap saja ada pemudik yang berhasil lolos. “Berdasarkan data yang sudah masuk hingga Selasa (19/5) ada 13.358 pemudik yang tiba di kampung halaman,” tutur Kelik.
Ia menambahkan, pendataan pemudik mengacu pada program Sistem Informasi Desa (SID) yang ada di setiap desa. Operator desa akan mengunggah data ke SID.
Kelik mengutarakan, hingga saat ini masih ada penambahan jumlah pemudik. Hanya saja, jumlahnya tidak terlalu besar karena di kisaran 100. Sebagai contoh untuk Selasa pertambahan pemudik hanya 116 orang dibandingkan jumlah di hari sebelumnya.
“Pertambahan tidak signifikan seperti pada saat awal pandemik,” kilahnya. Sementara, Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunung Kidul, Enny Nurwidiastuti, mengatakan ada tujuh titik penyekatan untuk pemantauan pemudik. Titik ini meliputi Pos Hargodumilah, Patuk; Getas, Playen; Bibal, Panggang; Baran, Rongkop; Bedoyo, Ponjong, Simpang Tiga Kecamatan Ngawen dan Pos Blutak di Kecamatan Semin.
Menurut dia, upaya penyekatan terus dilakukan sesuai dengan imbauan pemerintah tentang larangan mudik. Hasil dari pendataan yang masuk, warga yang diminta putar balik terus bertambah. Total hingga Selasa (19/5) sudah ada 25 sepeda motor dan 126 roda empat yang diminta balik arah.
Upaya penyekatan ini akan berlangsung hingga Operasi Ketupat Progo berakhir. “Total ada penyekatan ini sudah ada 989 pemudik yang diminta balik arah,” katanya. (Ant/AS)