Indonesiainside.id, Makassar–Penjabat Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf memaparkan konsep new normal berbasis kearifan lokal di hadapan anggota DPRD Makassar, Selasa (26/5).
Konsep new normal yang digagas oleh Yusran Jusuf berisi lima protokol kesehatan yakni penggunaan masker, jaga jarak, rutin cuci tangan, olah raga, dan pemenuhan nutrisi lokal untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dengan mengonsumsi tanaman lokal seperti jahe, kunyit, mengkudu dan sejenisnya.
Untuk menciptakan tatanan kehidupan baru atau yang sering diistilahkan the new normal life, Yusran mengaku akan memaksimalkan peran seluruh RT/RW se kota Makassar dengan melibatkan seluruh SKPD yang akan dibagi secara merata per wilayah.
Selain itu, dia juga menjelaskan salah satu persoalan krusial yang dihadapi adalah kemacetan balai kota. Karena itu, solusi yang akan digagasnya dengan membuat kantong parkir bagi kendaraan roda dua dan roda empat. Akan ada pembatasan parkir di halaman balai kota yang diperuntukkan sesuai jenjang jabatan.
Yusran melanjutkan, jika kantor pemerintah mampu membenahi sistem perparkirannya, memberikan contoh yang baik maka akan lebih mudah mengajak dan mengedukasi masyarakat termasuk dunia usaha agar tertib parkir sehingga berbagai persoalan yang menyertainya seperti kemacetan dapat teratasi.
Wakil Ketua DPRD Makassar, Aldi Rasyid Ali, yang menerima Yusran Jusuf, mengatakan, program jangka pendek pasti ada kritik sana – sini, itu biasa. “Saya yakin pak wali punya kemampuan manajerial yang tinggi untuk menjawab berbagai persoalan di Makassar,” katanya.
Sementara Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mesakh Rantepadang menilai pemikiran Pj. Wali Kota Makassar, sama dengan langkah yang akan ditempuh Presiden Joko Widodo. Karena itu, dia mendukung konsep new normal berbasis kearifan lokal.
“Pak Wali tidak melakukan pelonggaran. Hanya memang ada prioritas. Pikiran Pak Wali 11 – 12 dengan Pak Jokowi,” katanya.
Mario David, Politikus Partai NasDem, berpendapat bahwa konsep yang dirancang Yusran Jusuf, bisa diyerapkan di lorong-lorong. Para petani lorong bisa menanam herbal yang dapat dikonsumsi warga untuk meningkatkan imunitas tubuh. (SD)