Indonesiainside.id, Bener Meriah – Niat pengunduran diri Sarkawi sebagai Bupati Bener Meriah mendapat respon dari Bupati Aceh Tengah, Shabela Abu Bakar. Sohib Sarkawi itu menyarankan agar orang nomor satu di “Bumi Gajah Putih” mempertimbangkan kembali rencana pengunduran dirinya itu.
“Tidak ada kata mundur, endak bisa mundur. Selaku mitra, kita tetap mensupport Abuya Sarkawi memimpin Kabupaten Bener Meriah,” kata Shabela kepada awak media, Rabu (27/5).
Menurut Shabela, proses pengunduran diri Sarkawi akan memakan waktu yang lama. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 ini rakyat membutuhkan seorang sosok pemimpin. Ia juga mengaku kerap diminta untuk mundur.
“Saya pun sering diserang, tidak mundur. Jadi, saya sarankan Abuya Sarkawi mohon dipertimbangkan lagi rencana pengunduran dirinya sebagai Bupati Bener Meriah,” kata dia.
Shabela menyebutkan, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah adik abang alias saudara. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kedua wilayah ini saling menasehati dan mendukung. “Saya nanti dinasehati, saya terima. Wal asri, saling mengingatkan,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Sekda Bener Meriah, Ismarissika menyampaikan selama ini kinerja Abuya Sarkawi menjalankan roda pemerintahan sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, hal biasa bila terdapat permasalahan.
“Pembangunan sedang berjalan tapi dihambat, biasa itu, namanya riak kecil, harus lebih sabar. Kalau bisa jangan mundur, apalagi dengan situasi Covid-19 begini masyarakat Bener Meriah masih menginginkan sosok dari pada Abuya,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Widyaiswara ahli utama di BPSDM Aceh, itu.
Diketahui, Shabela dan Ismarissika, kemarin, bersilaturahmi ke Pendopo Bupati Bener Meriah. Kunjungan dua tokoh tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Abuya Sarkawi.
Sejumlah kalangan juga turut menyatakan menolak perihal keputusan Sarkawi yang secara mengejutkan akan melepas jabatannya sebagai bupati. Keputusannya itu disampaikan secara lisan di hadapan jemaah salat Idul Fitri di Lapangan Mesjid Agung Babusalam, Simpang Tiga, Ahad (24/5).
Kepala bagian Humas dan Protokoler Sekdakab, Wahidi menyampaikan, pengunduran orang nomor satu di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, itu karena terkait dengan kesehatan. Kata dia, kondisi keadaan bupati semakin hari kian memburuk.
“Bupati mengalami sakit pada bagian tulang belakang. Namun dalam hal tersebut sudah dilakukan beberapa usaha dan ikhtiar dan berobat, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Wahidi dalam keterangan tertulis, Selasa (26/5).
Menurut Wahidi, kondisi kesehatan bupati yang juga merupakan tokoh ulama setempat itu hingga saat ini belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Oleh sebab itu, untuk sementara waktu beliau memutuskan ingin fokus berobat, sembari mengurus pesantren yang dimilikinya.(PS)