Indonesiainside.id, Ogan Komering Ulu – Beras bantuan sosial untuk warga Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, bermasalah. Wakil Ketua DPRD OKU, Yudi Purba Nugraha, menyesalkan beras bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang dibagikan dinas sosial.
Selain berwarna kuning, beras itu juga berbau sehingga tak layak konsumsi. “Dinas sosial dan Perum Bulog OKU harus bertanggung jawab atas masalah ini,” tutur Yudi Purba Nugraha di Baturaja, Sumatra Selatan, Rabu (27/5).
Dia menegaskan, dalam waktu dekat DPRD akan memanggil Perum Bulog OKU dan dinas sosial setempat. DPRD akan menanyakan salah satu paket sembako berupa beras yang diterima 20 ribu masyarakat OKU yang terdampak Covid-19 beberapa waktu lalu.
Pemanggilan ini, kata dia, agar masyarakat tidak salah persepsi terhadap Pemkab OKU karena paket sembako yang dibagikan tersebut. Itu merupakan tanggung jawab Dinas Sosial OKU yang harus mengganti dengan beras layak dikonsumsi.
“Kita lihat saja nanti kejadian ini. Apakah disengaja atau tidak itu akan terjawab setelah mereka kami panggil,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga OKU bernama Feri S, sangat menyesalkan adanya beras tidak layak konsumsi yang dibagikan Bulog kepada masyarakat. “Sungguh tidak manusiawi sekali karena beras yang dibagikan kepada masyarakat ini layaknya makanan hewan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial OKU, Syaiful Kamal, membenarkan adanya temuan beras yang disalurkan Bulog OKU kepada masyarakat terdampak Covid-19 diduga tidak layak konsumsi. “Beras tersebut sudah ditukarkan dengan yang baru,” papar Syaiful.
DInsos memang menunjuk Perum Bulog OKU untuk menyediakan 20 ribu paket sembako berupa beras sebanyak 10 kilogram. Ini untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata dia. (Ant/AS)