Indonesiainside.id, Jayapura – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano sangat setuju kebijakan new normal atau tatanan kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, wacana tersebut menjadi solusi terbaik untuk menangani penyebaran virus corona yang terus meningkat di wilayahnya.
“Kebijakan new normal solusi terbaik saat ini, untuk penanganan penyebaran virus corona yang meningkat cukup tajam di Kota Jayapura, serta membangkitkan aktivitas masyarakat dalam menggerakan ekonomi masyarakat,” ujar Tomi dalam keterangan tertulis yang diterima Indonesiainside.id, Kamis (28/5).
Menurut Tomi, kebijakan ini sangat akomodatif, aspiratif, adaptif serta equal (berimbang) yang meliputi semua aspek baik kesehatan, ekonomi, sosial, keamanan disiplin gaya hidup dan lain-lain.
“New normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada sebelum pandemi,” terangnya.
Kebijakan new normal ini bukan atau berbeda dengan (herd immunity) yang membiarkan orang bebas beraktivitas dan mengandalkan anti body masing masing. Namun terkait social distancing di tempat- tempat umum, tempat keramaian, tempat hiburan, pasar dan pusat perbelanjaan.
“Dalam kebijakan new normal semuanya sudah diatur, baik protokoler kesehatan, pembatasan waktu kerja, disiplin, koordinasi dan sinergitas antar instansi, antar pemerintah daerah dan pemerintah pusat dan instansi dengan stakeholder lainnya,” ujarnya.
Tomi Mano menekankan pembatasan konsumen yang berbelanja pada pusat- pusat perbelanjaan, rumah makan, restauran dan lain-lain. Sementara tenaga medis dan sarana dan prasarana medis disiapkan secara memadai.
“Pusat perbelanjaan, restauran, mal, dan toko- toko wajib menyiapkan alat pengukur suhu, serta menjalankan protokol kesehatan lainnya untuk mencegah penularan virus corona di tengah pandemi.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Papua, Kota Jayapura masih menjadi wilayah paling rawan penyebaran virus corona. Tercatat 276 kasus positif terjadi wilayah yang menjadi Ibu Kota Papua hingga Kamis (28/5).
Dari total kasus kumulatif, 229 pasien masih dalam perawatan, 41 pasien sembuh dan enam lainnya meninggal dunia. (MSH)