Indonesiainside.id, Makassar – Ratusan warga di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng terpaksa mengungsi akibat banjir. Banjir tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur sebagian daerah itu sejak Jumat (12/6).
Di Jeneponto, puluhan rumah warga terkena dampak dan satu unit kendaraan roda empat terbawa arus. Sementara di Kabupaten Bantaeng, banjir terparah terjadi di dua kecamatan dan tujuh kelurahan yakni, kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu.
Bahkan Sabtu (13/6), hujan terus mengguyur membuat warga panik. Dari informasi yang dihimpun Makassarinside.com, di jembatan Bissampole, Kecamatan Bantaeng, kabupaten Bantaeng, air mencapai ketinggian 5 meter. Warga semakin panik dan meninggalkan rumahnya di malam hari.Bahkan salah satu Alfamart yang berlokasi di Jl. Mongisidi terendam banjir.
Tim Search And Rescue (SAR) Bantaeng Arman menjelaskan, bahwa air sudah surut, namun warga tetap waspada pasalnya hujan masih terus mengguyur.
“Kondisi terkini air sudah surut, tetapi hujan masih belum berhenti. Sehingga kita masih tetap waspada,” katanya.
Banjir Bandang
Desa Rumbia, Kabupaten Jeneponto, dikepung banjir bandang. Jalur penghubung beberapa daerah yang melewati kawasan tersebut tidak bisa dilalui.
“Iya benar, Desa Rumbia di terjadi banjir bandang. Jalan penghubung antara Kabupaten Banteng, Takalar, dan Gowa tidak bisa dilalui,” kata Kepala Subbagian Humas Polres Gowa AKP Syahrul saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat (12/6) malam.
Air diperkirakan kiriman dari kawasan pegunungan di bagian atas daerah itu saat hujan deras turun sejak Jumat (12/6) pagi.
Aliran air yang deras merusak beberapa rumah warga setempat, sejumlah kendaraan ikut hanyut.
Desa Rumbia di Kabupaten Jeneponto berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng dengan kondisi daerah berupa dataran rendah, yang saat ini terendam air. Sejumlah ruas jalan protokol ikut terendam banjir.
Hingga saat ini, belum diketahui adanya korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, sejumlah warga setempat dikabarkan sudah bersiap-siap menunggu dievakuasi tim penyelamat, mengingat derasnya arus air.
Bahkan, air sudah mencapai ketinggian sekitar dua meter ditambah penerangan di daerah itu yang relatif minim. Informasi yang diperoleh, derasnya air dari peunungan juga menghantam Cekdam Ballang Sikuyu hingga jebol, dan membuat air meluber ke berbagai lokasi.
Ketinggian air sudah menyentuh bibir Jembatan Biassampole, Kelurahan Pallantikan, Kabupaten Bantaeng. (Aza/Ant)