Indonesiainside.id, Luwu Utara — Banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara pada Senin malam (13/7) menyisakan duka mendalam khususnya bagi warga setempat. Selain ribuan orang terpaksa mengungsi, sebanyak 24 warga dilaporkan meninggal dunia, dan 69 masih dinyatakan hilang.
Ratusan rumah rusak dan tertimbun lumpur bekas banjir sehingga tidak memungkinkan bagi warga untuk pulang ke rumah. Akses jalan juga banyak yang terputus sehingga beberapa desa masih terisolir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara (Lutra) Muslim Muchtar mengatakan, hampir semua relawan baik Basarnas dan BPBD di empat kabupaten dan kota di Luwu Raya membantu evaluasi dan pemulihan pascabencana.
“Fokus pada hari ini pada pencarian orang hilang, dari data yang ada 69 orang yang hilang kemudian yang ditemukan meninggal itu ada 24 orang, kemudian 5 di antaranya tidak terdeteksi. Kita semua fokus di bawah pimpinan Basarnas,” jelasnya melalui siaran pers yang diterima Indonesiainside.id di Makassar, Kamis (16/7).

Selanjutnya, pembersihan jalur Trans Sulawesi, terutama dalam rangka memobilisasi logistik sebagai kebutuhan dasar masyarakat terutama yang pengungsi. Adapun jumlah titik pengungsian 39 titik. Yang disiapkan oleh Pemda kurang lebih 20 titik.
Ini semua membutuhkan suplai makanan, baik makanan cepat saji maupun makanan berupa makanan yang bisa dimakan untuk 2-3 hari ke depan. Bantuan makanan juga masih sangat dibutuhkan mengingat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pemulihan.
Menurut dia, kebutuhan dalam waktu yang singkat dan sangat diperlukan oleh masyarakat adalah sanitasi portable. Alat berat juga demikian untuk memindahkan material dan alat hisap air.
“Kenapa ini penting karena kita sekarang semua infrastruktur rusak, termasuk sanitasi karena itu sanitasi portabel. Karena sering (listik) mati, maka kita butuh lampu portable,” katanya.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah juga berkunjung ke Masamba, Kabupaten Luwu Utara, untuk meninjau lokasi banjir bandang, Kamis, (16/7). Nurdin tiba di Bandara Bua, Kabupaten Luwu, langsung memimpin rapat dan menerima penjelasan tentang kondisi Masamba.
Selanjutnya, menunggu Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono dari Jakarta, untuk selanjutnya bersama-sama menuju Masamba. “Atas nama pemerintah menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah banjir yang menelan korban jiwa. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah,” kata Nurdin Abdullah. (Aza)