Indonesiainside.id, Luwu Utara – Petugas SAR gabungan dan relawan bersama sejumlah warga mengevakuasi jenazah korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada hari Rabu (15/7). Hingga hari kedua sebanyak 21 korban meninggal dunia ditemukan sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Seorang relawan kemanusiaan mengatakan, lumpur yang menggenangi jalan-jalan sudah mulai mengeras sehingga menyulitkan pencarian korban jiwa sedikit terkendala. “Kami masih terus melakukan kordinasi dengan SAR gabungan. Pencarian korban masih akan terus dilakukan, mengingat banyaknya permintaan dari warga yang mengaku kehilangan keluarganya,” kata Kurniawan, relawan kemanusiaan dari Lembaga Amil Zakat Nasional Wahdah Inspirasi Zakat (Laznas WIZ).
Tak hanya itu, kondisi jalan raya yang sudah dipenuhi oleh lumpur yang mulai mengeras, membuat pasokan listrik di beberapa lokasi padam. Hal ini kata Kurniawan berdampak pada aktivitas pelayanan selama masa tanggap darurat.
Kurniawan mengatakan, WIZ telah mengerahkan tidak kurang 50 relawan kemanusiaan untuk membantu evakuasi. Lembaga ini juga mendirikan dapur umum untuk membantu kebutuhan makanan para korban banjir dan longsor di Kabupaten Luwu Utara. Direncanakan, dapur ini akan memasok ratusan paket per harinya.
“Dapur umum yang didirikan di Jln. Kasim Kasmad di SDIT Al khattaby, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba ini diharapkan dapat menjadi tempat perlindungan pangan sementara korban selamat yang tengah menjalani evakuasi di kawasan lebih aman,” katanya.
Kurniawan juga menyebutkan dalam waktu dekat akan ada tim tambahan yang diturunkan untuk membawa bantuan bagi para korban. “Insya Allah dalam waktu dekat, kami akan menurunkan bantuan tambahan bersama tim yang juga akan terjun langsung ke lapangan. Kini kami menghimpun bantuan dari saudara-saudara sekalian untuk bergotong royong membantu saudara-saudara kita di Masamba,” katanya. (NE)