Indonesiainside.id, Makassar – Calon Wali Kota Makassar nomor urut satu, Danny Pomanto (DP), berbicara panjang lebar mengenai berbagai hal pada acara podcast influencer Rijal Djamal pada kanal YouTube. Selain hubungan masa lalu dengan mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), terdapat beberapa topik lain yang menarik.
Salah satunya adalah pengakuan DP bahwa perusahaan konsultan miliknya bangkrut. Ia berdalih perusahaan konsultannya bangkrut karena tak mau badan usahanya ikut ambil bagian dalam proyek pemerintah saat menjabat wali kota. Padahal, perusahaan itu sempat berjaya sewaktu dia masih menjadi konsultan di era kepemimpinan IAS.
“O iya bisa dilihat sudah bangkrut saya punya perusahaan,” kata DP saat Rijal Djamal coba menanyakan apakah pengakuan itu benar-benar dapat dipercaya.
Pengakuan DP itu memang cukup mengejutkan. Terlebih bila melihat fakta bahwa harta kekayaan politikus Nasdem itu melonjak signifikan, berkali-kali lipat bila dibandingkan sebelum menjabat wali kota.
Berdasarkan data, harta kekayaan DP pada 2013 sesuai laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar Rp32,58 miliar. Setahun pasca menjabat wali kota, harta kekayaan DP mulai melonjak menjadi Rp74,9 miliar.
Selanjutnya, DP memperbaharui laporan harta kekayaannya pada 2017 menjadi Rp79,73 miliar. Berselang setahun, ada kenaikan menjadi Rp80,54 miliar. Laporan harta kekayaan terakhir pada 2019, terjadi kenaikan signifikan menjadi Rp197,52 miliar.
Pengakuan DP terkait perusahaan bangkrut itu pun menuai respons warganet pada acara podcast Rijal Djamal itu. Akun Abunawas misalnya yang menyebut DP mengaku perusahaannya bangkrut, tapi malah tercatat sebagai calon wali kota terkaya.
“Bangkrut bede perusahaannya tapi pengumuman harta calon wali kota paling banyak ini bapak,” tulisnya. (Aza)