Indonesiainside.id, Makassar — Kampanye atau sosialisasi program bagi para kandidat yang bersaing pada proses pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk merebut hati rakyat mutlak dilakukan. Namun, ikhtiar atau usaha semata tidak cukup untuk menjadi pemimpin yang baik dan diridhai Allah SWT.
Pesan tersebut disampaikan As-Syekh Sayyid Habib A Rahim Assegaf Puang Makka, Mursyid ke-12 Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary, kepada calon wakil wali kota Makassar, Dokter Fadli Ananda.
Dia berpesan kepada dokter Fadli yang hendak bertarung dalam Pilwalkot Makassar, 9 Desember mendatang, agar senantiasa berdoa dan berserah diri kepada Maha Pemilik Segalanya. Doa dan ikhtiar itu adalah mengetuk pintu warga di saat pagi, malamnya mengetuk pintu langit.
“Jangan putus asa dengan rahmat Allah. Maksimalkan ikhtiarmu, optimalkan doamu. Insya Allah, selalu ada jalan terbaik dari-Nya,” ucap Puang Makka.
Dia mengatakan, banyak kandidat hanya menampakkan kemasan seolah-olah sebagai orang baik. Namun, semua itu dilakukan hanya pada menjelang pilkada untuk merebut hati rakyat.
“Kalau jelang pemilihan begini, banyak orang yang tiba-tiba baik, dan menutupi kedok mereka. Padahal masyarakat Makassar ini sudah cerdas. Masyarakat tahu siapa yang harus mereka pilih,” kata Tokoh Sulsel yang akrab disapa Puang Makka di Makassar, Kamis (1/10).
Dia mengaku melihat beberapa dari calon wali kota banyak yang keluar dari jati diri mereka. Mereka menilai masyarakat masih bisa dijanji-janji dan termakan omongan belaka.
“Sebagus apa pun kejelekan itu dibungkus, pasti akan diketahui. Masyarakat sekarang melihat kerja nyata, bukan janji semata,”ujarnya.
Menurutnya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berbekal ilmu agama yang baik sejak kecil. Dia pun bercerita tentang sosok Dokter Fadli Ananda, calon wakil wali Kota Makassar yang mendampingi Syamsu Rizal.
Dia mengakuinya sebagai sosok yang tidak bisa dilepaskan dari NU. Darah NU mengalir pada sosok dokter muda tersebut. Puang Makka menyebut Dokter Fadli Ananda merupakan putra dari Prof Iskandar Idy, mantan Ketua PWNU Sulsel. Ayah Dokter Fadli merupakan aktivitas dan pejuang NU yang merintis karir dari bawah.
“Saya bersahabat dengan bapaknya dokter Fadli, dan saya tahu betul bagaimana cara Prof mendidik anak. Dokter Fadli ini sudah didoakan sejak dari dalam rahim ibunya, jadi keagamaannya tidak perlu diragukan lagi,” kata Puang Makka.
Sementara itu, Dokter Fadli Ananda menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Puang Makka, yang juga merupakan guru baginya. “Terima Kasih banyak puang, insya Allah kalau diamanahkan nantinya, saya akan berbuat lebih banyak untuk ummat,” katanya. (Aza)