Indonesiainside.id, Lebak – Penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Lebak masih terjadi akibat ketidakdisiplinan menerapkan protokol kesehatan yaitu kesadaran memakai masker secara baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak atau social distancing.
“Selama ini, masih banyak ditemukan warga tidak memakai masker juga berkerumun, sehingga berpotensi penularan Corona.’ kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Jumat(4/12).
Jumlah kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Lebak, Banten sampai dengan Kamis (3/12) mencapai 423 orang dan dilaporkan 15 orang meninggal dunia.
“Kita bekerja terus untuk pengendalian virus corona agar tidak meningkat,” katanya.
Pihaknya mengapresiasi saat ini penyebaran Covid-19 di daerah ini masih berstatus “oranye” dan di bawah 500 orang.
“Kami mendorong semua warga dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M guna mengendalikan penularan Corona itu,” tegasnya..
Sedangkan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lebak Dartim mengatakan dirinya sebagai tim pengawasan Covid-19 dengan melibatkan TNI dan Polri setiap hari menggelar razia masker di sejumlah titik di Rangkasbitung dan sekitarnya, termasuk pengendara roda dua dan roda empat.
Selain itu juga melakukan tindakan denda sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 28 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Tindakan tegas itu dalam perbup dikenakan sanksi denda Rp150 ribu juga pelaku bisnis Rp25 juta.
Bahkan, petugas gabungan tersebut penerapan PSBB tercatat sebanyak 1.886 orang dan 276 pelaku usaha melanggar protokol kesehatan.
“Kami melakukan tindakan sanksi guna memberikan efek jera agar kesadaran masyarakat meningkat untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan,” ujarnya.
Masyarakat diimbau secara sadar menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Juga, menerapkan gaya hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. “Asupan tidak harus mahal, tapi yang bergizi dan bisa meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi,” tuturnya. (EP)