Indonesiainside.id. Jakarta – Gunung Merapi mengeluarkan awan panas sebanyak 22 kali dalam kurun enam jam, Rabu (27/1). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan guguran awan panas tersebut terjadi dalam rentang pukul 06.00 hingga 12.00 WIB. Durasi guguran paling lama tercatat selama 197 detik.
“Estimasi jarak maksimum 1.600 meter ke arah barat daya, yakni hulu Kali Krasak dan Kali Boyong,” ujar pengamat Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka melalui keterangan tertulis, Rabu.
BPPTKG meminta masyarakat tidak melakukan kegiatan apa pun di darah potensi bahaya, terutama pada jarak 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi juga harus dihentikan sementara.
Gunung Merapi berstatus Level III atau Siaga sejak 5 November 2020 seiring meningkatnya aktivitas dari gunung yang berlokasi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini. Lebih dari seribu orang sempat mengungsi akibat peningkatan aktivitas tersebut, namun ratusan orang di antaranya diizinkan kembali ke rumah mereka pada Selasa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta menyatakan ada 187 warga yang kembali ke rumah mereka di Kalitengah Lor, Cangkringan pada Selasa.
Kepala BPBD Yogyakarta Biwara Yuwastana mengatakan tempat tinggal warga tersebut tidak lagi masuk ke kawasan rawan karena potensi bahaya Merapi kini bergeser ke sisi barat daya. Meski demikian, mereka tetap diminta waspada dan bersedia apabila sewaktu-waktu harus dievakuasi. (Aza/Ant)