Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Anak-Anak Lebih Mudah Diajak Tes Covid-19 Dibandingkan Orang Dewasa, Ini Faktanya

Azhar Azis
Senin, 15/02/2021 04:58
Anak yang tinggai di camp pengungsian terpadu PMI di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar menjalani pemeriksaan rapid antigen yang diselenggarakan PMI bersama Dinkes Provinsi Sulbar. (Antara/Aditya Rohman)

Anak yang tinggai di camp pengungsian terpadu PMI di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar menjalani pemeriksaan rapid antigen yang diselenggarakan PMI bersama Dinkes Provinsi Sulbar. (Antara/Aditya Rohman)

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Mamuju – Kalangan anak-anak ternyata lebih mudah dan koperatif diajak untuk menjalani tes cepat Covid-19 dibandingkan dengan orang dewasa. Fakta ini ditemukan di kamp pengungsian terpadu Palang Merah Indonesia (PMI), Desa Botteng, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Kepala Markas PMI Provinsi Sulawesi Barat Lukman mengatakan, pihaknya melakukan tes antigen terhadap anak-anak yang tinggal di kamp pengungsian untuk mengetahui tingkat penyebaran Covid-19 di lokasi tersebut. Sebelum tes antigen, anak-anak dihibur terlebih dulu.

Warga yang berusia dewasa pun diimbau untuk melaksanakan pemeriksaan Covid-19. Namun, menurut dia, dibandingkan dengan anak-anak, warga yang berusia dewasa lebih sulit diajak agar mau melaksanakan tes cepat antigen Covid-19. Mereka menghindar atau menolak dites Covid-19 karena banyak alasan.

“Banyak alasan dari mereka untuk menghindari pemeriksaan ini, bahkan ada yang sampai pergi dari pengungsian. Tentunya ini menjadi perhatian bagi PMI agar bisa mengubah pola pikir mereka terkait Covid-19 dan dengan sadar menerapkan protokol kesehatan, apalagi seperti diketahui pengungsian merupakan salah satu lokasi paling rawan penyebaran Covid-19,” ujar Lukman di Mamuju, Ahad (14/2).

Baca Juga:

Hepatitis Akut Serang Anak-Anak Usia 16 Tahun, Ini Gejala dan Pencegahannya

Bupati Tangerang: Persentase Anak-Anak Kena Covid-19 Kecil tapi Rawan Jadi Carier

Meski demikian, pihaknya tidak serta merta bisa langsung mengajak kalangan anak-anak untuk dites Covid-19. Terlebih lagi, di antara mereka, masih didampingi oleh orang tua yang masih khawatir serta dan kurang mengetahui apa itu Covid-19. Bahkan, ada dari mereka yang tidak peduli, seakan virus tersebut tidak membahayakan.

Salah seorang pengungsi yang tinggal di kamp pengungsian terpadu PMI Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Suriah (40), mengatakan awalnya dirinya sempat takut menjalani pemeriksaan tes cepat antigen dan ternyata setelah menjalani ia dinyatakan negatif.

“Dikira setelah menjalani pemeriksaan rapid test antigen ini saya mau dibawa ke rumah sakit, ternyata tidak. Sebenarnya saya takut dengan Covid-19, makanya sekarang di pengungsian saya biasakan menggunakan masker,” kata Suriah.

Sementara itu, Lukman kembali menjelaskan, untuk meyakinkan agar anak-anak di pengungsian mau menjalani pemeriksaan Covid-19, pihaknya memberikan hiburan, membujuk hingga menyediakan hadiah jika anak tersebut mau menjalani pemeriksaan antigen.

Dengan cara tersebut, ternyata cukup banyak anak yang mau menjalani tes Covid-19. Apa yang mereka khawatirkan tentang pemeriksaan melaui rapid test antigen itu sirna. Bahkan, secara sadar dan tanpa paksaan, satu per satu mau menjalani tes cepat antigen.

Pada pemeriksaan tes cepat antigen ini, PMI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar dan untuk seluruh peralatannya merupakan bantuan dari Partai Golkar. Untuk petugas yang melakukan pemeriksaan berasal dari dinkes, peralatan dari Partai Golkar dan PMI menyiapkan tempat serta mengajak warga untuk menjalani pemeriksaan tes cepat antigen tersebut.

“Pemeriksaan COVID-19 kepada anak-anak secara massal ini, tujuannya, selain untuk mengetahui tingkat penyebaran virus mematikan tersebut, juga untuk mempercepat penanggulangan jika ditemukan ada salah satu dari mereka yang tertular Covid-19,” kata Lukman.

Dia mengatakan, untuk target warga yang menjalani pemeriksaan tes cepat antigen ini sebanyak 600 orang dan jika tidak tercapai akan dialihkan ke pengungsi lainnya. Apabila ditemukan ada pengungsi yang positif, tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulbar akan langsung menanganinya. (Aza/Ant)

Tags: Anak-Anakorang dewasapengungsiantes covid-19
Berita Sebelumnya

Petisi Menolak Din Syamsuddin Dituduh Radikal Capai 12.000 Tanda Tangan

Berita Selanjutnya

Kota Manado Masih Berstatus Risiko Tinggi Penularan Covid-19

Rekomendasi Berita

Jika Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, PB FKAPHI: Kan Tidak Ada Ruginya
Headline

Menag: Layani Para Tamu Allah Sebaik-baiknya

17/05/2022
hajj-kabaa-
Headline

Penginapan Jamaah Haji Indonesia di Makkah Terjauh 4 Km dari Masjidil Haram

17/05/2022
Kelompok Syiah Menderita di Pemilu Lebanon
Headline

Kelompok Syiah Menderita di Pemilu Lebanon

17/05/2022
Puan Maharani
Headline

Puan Maharani: Tak Ada Pencapain tanpa Kerja Keras

17/05/2022
Panglima Komando Kopatrev Ultimatum Pendukung Ruhut Sitompul
Headline

Panglima Komando Kopatrev Ultimatum Pendukung Ruhut Sitompul

17/05/2022
Ganjar: Saya Tanya Kemenkes, Kenapa Cilacap, Wonosobo, Magelang dan Pekalongan Tak Dapat Vaksin?
Politik

Pengamat Menilai Ganjar Pranowo Memang Tengah Dikucilkan PDIP, Mau Dibantah?

17/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Panglima Komando Kopatrev Ultimatum Pendukung Ruhut Sitompul

Panglima Komando Kopatrev Ultimatum Pendukung Ruhut Sitompul

17/05/2022 13:46 WIB
Ganjar: Saya Tanya Kemenkes, Kenapa Cilacap, Wonosobo, Magelang dan Pekalongan Tak Dapat Vaksin?

Pengamat Menilai Ganjar Pranowo Memang Tengah Dikucilkan PDIP, Mau Dibantah?

17/05/2022 13:13 WIB
hajj-kabaa-

Penginapan Jamaah Haji Indonesia di Makkah Terjauh 4 Km dari Masjidil Haram

17/05/2022 17:50 WIB
Prancis Siapkan Opsi Militer Dukung Swedia dan Finlandia dari Ancaman Rusia

Prancis Siapkan Opsi Militer Dukung Swedia dan Finlandia dari Ancaman Rusia

17/05/2022 10:10 WIB

Risalah

Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022
Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022
Cantik dan Sucinya Para Bidadari Surga
Headline

Hati adalah Rumah Kebaikan, jika Ia Rusak Akan Membinasakan

07/05/2022

Berita Terkini

Menag: Layani Para Tamu Allah Sebaik-baiknya

Puan: Gotong Royong Kunci Keberhasilan Hadapi Pandemi

Penginapan Jamaah Haji Indonesia di Makkah Terjauh 4 Km dari Masjidil Haram

Deddy Cobuzier itu Mualaf, Perlu Dirangkul, Bukan Dipukul!

Ketua DPR RI Apresiasi Kerja Pemerintah dan TNI-Polri soal Pelayanan Mudik 2022

Kelompok Syiah Menderita di Pemilu Lebanon

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved