Indonesiainside.id, Parigi – Alat-alat berat di empat lokasi tambang emas ilegal di Di Parigi Moutong, Sulteng, masih beroperasi dan sibuk mengeruk kandungan emas di wilayah tersebut.
Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai mengemukakan, keempat lokasi tambang tersebut berada di Kayu Boko, Tinombo Selatan, Lambunu dan Desa Buranga. Sejumlah lokasi tambang ilegal tersebut sudah pernah diminta oleh pemerintah untuk dihentikan, namun hingga saat ini masih beroperasi.
” Yah sudah itulah, yang lalu sudah pernah, macam Kayu Boko, kita sudah pernah surati untuk ditutup,” ungkapnya di Parigi, Jumat (26/2).
Badrun menuturkan akan segera membicarakan terkait masih adanya tambang ilegal yang beroperasi tersebut ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. “Yah, kita mengerti semuanya itu. Tapi ini semua kita bicarakan yah,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menghentikan sementara aktivitas pertambangan di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong , Sulawesi Tengah, pascabencana longsor yang terjadi pada Rabu ( 24/02).
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, saat mengunjungi lokasi longsor di tambang ilegal tersebut pada Kamis 24/02. Penghentian aktivitas tambang ilegal ini masih sementara sambil menunggu solusi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta Pemerintah Pusat, apakah tambang tersebut akan ditutup seutuhnya atau tidak.
“Hentikan dulu sementara, bukan berarti ditutup. Sambil kita mencari solusi yang terbaik untuk masyarakat,” ungkapnya.

Tertimpa Tanah Longsor
Sebelumnya, tambang emas ilegal di Desa Buranga, Kabupaten Parigi Moutong, tertimpa tanah longsor. Enam penambang tradisional meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, Rabu (24/2), pukul 18.15 Wita. Saat itu, kegiatan pengerukan sedang istirahat karena memasuki waktu magrib.
Di sela-sela waktu istirahat itu, penambang tradisional memanfaatkan kegiatan mendulang dengan mengambil material hasil keruk oleh alat berat, seketika material tersebut runtuh dan menimpa penambang.
“Kami berharap operasi SAR nanti berjalan lancar, dan korban secepatnya bisa ditemukan,” kata Kepala Kantor SAR atau Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes di Desa Buranga, Parigi Moutong, Kamis (25/2).