Indonesiainside.id, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman resmi menjabat sebagai Plt Gubernur menggantikan Nurdin Abdullah setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.
Plt Gubernur Sulsel itu menyatakan kejadian operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa Nurdin Abdullah, Sekretaris Dinas PUTR Sulsel Edy Rahmat, dan kontraktor Agung Sucipto tidak bisa terulang. Karena itu, dia menjanjikan sistem transparansi dan membuka kesempatan sehat bagi para pengusaha untuk bersaing sehat.
“Kami akan evaluasi dan melakukan secara ketat transparansi bagi pengusaha, diberikan kesempatan untuk bersaing secara fair. Saya kira (pengusaha) juga akan senang,” katanya di Makassar terkait amanah yang dia emban sebagai Plt Gubernur Sulsel.
Fokus pertamanya adalah pengetatan dan pengawasan tender-tender secara transparan. Dia segera mengevaluasi prosedur-prosedur pengadaan barang dan jasa untuk menutup potensi terjadinya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
Pada prinsipnya, kata dia, yang selama ini masih kurang akan diperbaiki dan yang sudah baik akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. “Saya dengan tegas akan melakukan transparansi terkait proyek proyek yang sudah berada dalam lelang maupun yang sudah berada di KPK,” ujarnya.
Pemprov Sulawesi Selatan juga terus konsisten dan berkomitmen untuk mewujudkan program dan visi misi Sulawesi Bersih dengan pengadaan sistem transparansi. “Semua proses transparansi, akan kami evaluasi. Tujuannya untuk memastikan apakah tidak melanggar undang-undang dan sebagainya,” jelasnya. (Aza/Ant)