Indonesiainside.id. Makassar – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan (Danny) Pomanto menghentikan proyek pelebaran jalan Metro Tanjung Bunga karena bermasalah. Dalam proyek senilai Rp127 miliar ini, ada andil Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Susel).
Danny menegaskan, kendati Pemkot Makassar sebelumnya telah menyerahkan lahan untuk dikelola Pemprov Sulsel di masa jabatan Rudy Djamalauddin sebagai Penjabat Wali Kota Makassar, namun hasil kajian terungkap terdapat sejumlah masalah sehingga proyek tidak dilanjutkan.
“Penyerahan jalan Metro ke provinsi kami tarik kembali, karena tidak sesuai aturan. Tetapi untuk perbaikan jalan berlubang ada di sana, karena pihak GMTD sudah menyerahkan ke Pemkot, maka kita segera perbaiki,” kata Danny Pomanto di Makassar, Selasa (2/3).
Pengerjaan proyek jalan Metro Tanjung Bunga pada fase pertama dikerjakan PT Nindya Karya (persero) dengan rencana kerja 70 hari. Proyek pelebaran jalan tersebut senilai Rp127 miliar, di mana Pemerintah Provinsi Sulsel dalam proyek itu juga ikut andil di dalamnya.
Sedangkan untuk lebar jalan tersebut mencapai 50 meter dengan panjang 60 kilometer serta dilengkapi jalur pendistrian dan jalur sepeda selebar 6,6 meter, jalur hijau 5 meter serta jalur lambat 4,8 meter. Untuk jalur utama kendaraan selebar 9,6 meter.
Rencananya, jalan ini akan menjadi ikon baru pengembangan kota dengan intensitas transportasi sebagai jalan penghubung dari Kota Makassar menuju kabupaten Gowa dan Takalar. Namun, proyek ini dihentikan Wali Kota Makassar yang baru dilantik ini. Proyek tersebut berjalan pada masa jabatan Pj Wali Kota Rudy Djamaluddin, yang diketahui masih menjabat aktif Kepala Dinas Prasarana Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemprov Sulsel.
Pj Wali Kota Prof Rudy Djamaluddin diketahui sebagai teman lama dan orang dekat Nurdin Abdullah yang ditunjuk menggantikan Plt sebelumnya, Prof Yusran Yusuf. Rudy Djamaluddin dilantik pada Jumat (26/6/20). Baik Rudy Djamaluddin maupun Rudy Djamaluddin, merupakan sahabat Nurdin. Ketiganya sama-sama guru besar di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Namun, belakangan santer diberitakan, Nurdin “pecah kongsi” dengan Yusran Yusuf.
Saat ini, Plt Wali Kota sudah diganti dengan terpilihnya Danny Pomanto dalam Pilkada 2020. Sementara Nurdin, digantikan sementara dari jabatannya sebagai Gubernur Sulsel karena ditangkap KPK terkait kasus suap dari proyek infrastruktur. Proyek yang ditinggalkan pun, ada yang dikaji ulang, ada juga yang langsung dihentikan seperti proyek pelebaran jalan Metro Tanjung Bunga.
Karena proyek proyek pelebaran jalan Metro Tanjung Bunga dihentikan, anggarannya dialihkan ke penanganan Covid-19. “Tidak melanjutkan (proyek) jalan Metro. Anggarannya akan dipakai untuk masyarakat, dan dipindahkan ke penanganan COVID-19, itu jauh lebih maksimal,” kata Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Anggaran yang digelontorkan untuk pelebaran jalan tersebut diketahui pagunya senilai Rp127 miliar. Dari informasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) anggaran tersebut belum semuanya digunakan. “Masih ada Rp120 miliar. Anggaran inilah nanti akan digunakan untuk membantu penanganan Covid-19 di Makassar. Kita ingin kota ini segera terlepas dari pandemi ini, ” ujar Danny.
Sebelumnya, izin proyek pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) di Kawasan Center Points of Indonesia (CPI), Makassar, mulai dipersoalkan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan akan meninjau ulang semua perizinan pembangunan menara kembar (twin tower) di lokasi tersebut.
Wali Kota Makassar yang baru beraktivitas pada hari kedua setelah disumpah dan dilantik itu menegur juga kontraktor CPI karena melanggar undang-undang dan peraturan daerah (perda). Karena itu, semua perizinan akan dikaji ulang demi keadilan dalam pembangunan. (Aza/Ant)