Indonesiainside.id, Poso – Kontak tembak yang terjadi di Kabupaten Poso pada Senin sore (1/3/) sekitar pukul 18.20 WITA di wilayah pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara membawa korban prajurit TNI dan juga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“Dua orang atas nama Samid alias Alvin kemudian Irul dari MIT meninggal. Juga telah gugur salah satu prajurit terbaik kita, TNI atas nama Praka Dedi Irawan” kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso kepada wartawan, Selasa (2/3).
Jenazah kedua anggota MIT itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu untuk dioutopsi. Sementara jenazah Praka Dedi Irawan langsung diterbangkan menuju Jakarta pada Selasa siang dari Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri.
Irjen Abdul Rakhman Baso menambahkan dalam peristiwa itu, Satuan Tugas “Operasi Madago Raya” juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 11 butir amunisi, ransel, golok, senter dan GPS. “Madago Raya” dalam bahasa daerah setempat berarti “baik hati.”
Petugas juga masih melakukan pengejaran terhadap dua orang yang lolos.
Dijelaskannya, untuk menghindari aparat keamanan kelompok MIT yang berjumlah 11 orang berpencar dalam dua kelompok yang masing-masing beranggotakan empat dan tujuh orang.
Terakhir kali kelompok itu melakukan pembunuhan terhadap empat orang warga desa Lembantongoa, di Kabupaten Sigi pada akhir November lalu.
“Berdasar informasi masyarakat bahwa ada kegiatan dari kelompok ini kemungkinan hendak melakukan amaliyah. Jadi kalau mereka ketemu masyarakat tidak mau membantu bahan makanan dan lain sebagainya itu diteror seperti itu,” katanya.
Dengan tewasnya kedua anggota kelompok teroris itu maka jumlah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora tersebut tersisa sembilan orang.(EP/VOA)