Indonesiainside.id, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyatakan hujan deras disertai angin kencang di daerah itu dalam tiga hari terakhir menyebabkan sejumlah infrastruktur jalan rusak dan tebing longsor di beberapa tempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pamekasan Amin Jabir di Pamekasan, Jumat, mengatakan salah satu tempat yang terkena dampak bencana itu, di Kelurahan Kowel, di area Pondok Pesantren Al-Faqih.
Di lembaga ini, kata dia, tebing penahan jalan longsor dan menyebabkan jalan penghubungan antara Kelurahan Kowel dan Desa Toronan putus.
“Jalan yang putus akibat longsor di pesantren ini, jalan selebar 2,5 meter, dan 60 persen dari total 12 meter panjang bertebing yang longsor itu memang sudah tergerus,” katanya.
Selain curah hujan tinggi, pemicu longsor di jalan Kelurahan Kowel dan Desa Toronan tersebut, juga saluran air yang tersumbat. Selama ini, banyak warga membuang sampah di tempat itu.
Ia menjelaskan intensitas hujan yang deras menjadi pemicu longsor. Namun, ada faktor lainnya yaitu tersumbatnya saluran air oleh sampah yang sudah lama menumpuk.
Ia mengaku turun ke lokasi itu bersama tim gabungan BPBD, relawan, dan TNI dibantu masyarakat setempat untuk memperbaiki jalan penghubung antara Desa Toronan dan Kelurahan Kowel di areal Pondok Pesantren Al-Faqih yang putus.
Curah hujan tinggi di Pamekasan juga menyebabkan sejumlah jalan raya penghubung antarkecamatan dan antardesa di beberapa kecamatan rusak, salah satunya jalan nasional penghubung Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, di Jalan Desa Trasak, Kecamatan Larangan.
Warga desa ini terpaksa memasang penanda dengan kayu dan plastik agar pengendara kendaraan yang melintasi jalan itu tidak terperosok atau terjadi kecelakaan lalu lintas.
Amin Jabir meminta masyarakat proaktif menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena berpotensi menyumbat aliran air.
Ia juga mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan karena berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk masih berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan.
“Berdasarkan rilis yang kami terima per hari ini, cuaca buruk di Pamekasan dan Madura pada umumnya masih akan berlangsung hingga tanggal 14 Maret 2021,” katanya.(EP/Ant)