Indonesiainside.id, Tana Paser – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi A Halim Iskandar menerima dr Fahmi Fadli Bupati Paser, Kaltim, di ruang kerjanya, Rabu (14/4) siang, untuk membicarakan beberapa permasalahan terkait akselerasi pembangunan pedesaan dan infrastruktur desa Transmigrasi di Kabupaten Paser.
Pertemuan ini merupakan implementasi dari Permendes PDTT, Nomor 24 tahun 2020 tentang Tentang Petunjuk Operasional Kegiatan Dana Alokasi Khusus Fisik Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2021. Karena itu dalam pertemuan ini Bupati menyampaikan agar ada peningkatan Dana Alokasi Khusus atau DAK untuk pedesaan dan transmigrasi di Paser, utamanya dalam memperbaiki sarana transportasi di kawasan transmigrasi.
“Kami sengaja menghadap Pak Menteri karena kami menganggap ini momen yang tepat untuk meminta bantuan percepatan pembangunan sarana dan prasarana wilayah perdesaan,” kata Fahmi, dalam keterangan persnya kepada Indonesiainside.id.
“Selain itu banyak akses jalan menuju desa yang menjadi non status, sehingga kami minta perhatian pak menteri untuk membantu memperbaiki jalan yang menjadi akses satu-satunya bagi beberapa desa. Kondisinya bukan lagi kategori rusak ringan atau sedang tapi mayoritas rusak parah,” lanjutnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa dari jumlah desa sebanyak 139 di Paser, ada 51 desa di antaranya yang merupakan desa eks Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Bupati menambahkan bahwa sekitar 90 persen desa itu statusnya sudah produktif, namun karena akses jalan yg rusak parah, sehingga kemajuan desa tersebut terhambat.
Menanggapi hal ini Menteri Halim Iskandar mengatakan bahwa pihaknya mengupayakan peningkatan DAK pada tahun 2022 yang akan difokuskan ke Paser. Ini dimaksudkan selain menindaklanjuti permintaan Bupati juga karena mengingat status Paser sebagai daerah penyangga calon Ibu Kota Negara RI.
Selain berjanji akan membantu permasalahan terkait transmigrasi, Menteri Desa juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dalam rangka perbaikan infrastruktur pedesaan di Paser.
Dalam pertemuan ini Menteri hadir didampingi Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Rr Aisyah Gamawati dan sejumlah Direktur di Kementerian itu.
Bupati Paser didampingi Kepala Bappedalitbang Muksin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Hulaimi dan plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Murharianto. Muksin menyampaikan bahwa tahun 2021 Paser memperoleh bantuan keuangan dari APBN sebesar 3.7 miliar untuk peningkatan kawasan transmigrasi.
Selain itu ada juga DAK sebesar 4.6 miliar untuk transportasi pedesaan yang meliputi infrastruktur jalan dan alat transportasi. Jalan yang dimaksud di sini adalah yang di desa Keladen sebagai desa di Paser yang pada tahun 2019 lalu menerima warga transmigrasi dari Jogja, Serang, dan Pringsewu.
Pada bagian lain Bupati Paser Fahmi Fadli juga memanfaatkan momen pertemuan dengan menteri untuk melaporkan jalannya Pemilihan Kepala Desa serentak yang diikuti 52 desa di Paser pekan lalu.
Fahmi menyampaikan bahwa secara keseluruhan Pilkades serentak ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, meskipun ada 3 desa yang masih mengajukan gugatan. Bupati menyampaikan bahwa dia menyempatkan diri mengunjungi beberapa TPS baik sebelum hari pemilihan maupun pada saat pemilihan.
Lalu untuk kondisi desa, Bupati Fahmi menyampaikan bahwa saat ini, permasalahan perbatasan masih sering muncul antar desa, terutama yang merupakan eks transmigrasi. “Ada beberapa permasalahan yang timbul terkait ketidakjelasan antara batas transmigrasi dengan masyarakat lokal,” lapor Bupati kepada Menteri.
Terhadap masalah ini Bupati memohon kiranya Pemerintah Pusat melalui Menteri Desa PDDT dapat memfasilitasi penegasan batas wilayah transmigrasi. Rupanya Menteri Halim tertarik dengan permasalahan yang masih banyak terjadi di wilayah eks transmigrasi sehingga dia berkata akan berusaha untuk berkunjung ke Paser, demi melihat langsung kondisinya, sekaligus mencarikan jalan keluarnya. (Aza)