Indonesiainside.id, Jakarta – Kabar hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali menjadi perbincangan dunia. Selain ramai diberitakan di media asing, juga menjadi perbincangan di media sosial Twitter. Kapal tersebut masih dicari si kawasan utara Bali.
“Sepertinya inilah kawasan utara Bali yang sedang disisir untuk mencari kapal selam TNI-AL KRI Nanggala yang hilang. Korvet KRI Diponegoro dan KRI Kapitan Pattimura (371),” cuit akun
Mike Yeo @TheBaseLeg di Twitter.
Akun Twitter Intel Air & Sea @air_intel menulis, “MV Swift Rescue (kapal penyelamat kapal selam Singapura) saat ini sedang menuju keluar dari Singapura setelah kapal selam TNI AL gagal melaporkan kembali dari latihan di laut Bali.”
Dikabarkan juga, TNI AL telah memberangkatkan sedikitnya lima kapal perang untuk misi pencarian tersebut. Kelimanya adalah KRI Rigel-933, KRI Fatahillah-361, KRI Bung Tomo-357, KRI Kapitan, Pattimura-371, dan KRI Teuku Umar-385.
Pihak berwenang telah meminta bantuan dari Singapura dan Australia untuk pencarian kapal yang hilang. Angkatan Laut Singapura dan Angkatan Laut Australia memiliki kapal selam penyelamat. Angkatan Laut Republik Singapura dan Angkatan Laut Indonesia menandatangani kesepakatan mengenai dukungan dan kerja sama penyelamatan kapal selam pada tahun 2012. Menurut data AIS, MV Swift Rescue Singapura telah berlayar dari Pangkalan Angkatan Laut Changi.
Kedua kapal selam Type 209/1300 (kelas Cakra) milik Angkatan Laut Indonesia, KRI Cakra dan KRI Nanggala dibangun oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW, TKMS) Jerman pada tahun 1981. Kapal ini memiliki panjang 59,5 meter, perpindahan bawah air 1.390 ton, kedalaman uji 240 meter dan daya tahan 50 hari. (Aza)