Indonesiainside.id, Yogyakarta–Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun ini berdampak pada sektor ekonomi. Pemerintah Daerah DIY menyambut baik dan mendukung sepenuhnya program Kita Jaga Usaha yang diinisiasi oleh BAZNAS RI.
Hal ini diungkapkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jumat (27/08) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Dalam sambutannya pada launching Program Kita Jaga Usaha, Sri Sultan mengatakan, Covid-19 telah menimbulkan setidaknya tiga dampak terhadap perekonomian, baik secara internasional, nasional, maupun daerah. Pertama, menyangkut masalah penurunan pertumbuhan ekonomi. Kedua, peningkatan angka pengangguran, dan ketiga peningkatan angka kemiskinan.
“Program ini akan memberikan bantuan dan kemajuan bagi UMKM yang ada di DIY yang potensinya demikian besar. Tentunya akan menjadikan stimulus dalam perekonomian dengan tujuan utama melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi bagi para usahawan UMKM kami,” ungkap Sri Sultan dikutip laman jogjaprov.go.id.
Sri Sultan mengungkapkan harapannya agar program yang dilaksanakan Satgasnas Covid-19 BAZNAS RI ini memberi kemudahan dalam proses dan persyaratannya. “Serta diharapkan tepat sasaran agar benar-benar menjadi stimulus untuk pemulihan ekonomi,” imbuh Sri Sultan.
Sri Sultan pun menambahkan, Pemda DIY mendapat kabar baik dari BPS DIY di tahun 2021 ini, di mana ekonomi di pada kuartal pertama DIY tumbuh 7,8% dan pada kuartal kedua tumbuh 11,81%. “Semoga saja pertumbuhan di kwartal ketiga maupun keempat, jangan sampai jatuh terlalu dalam. Tapi mungkin prediksi akan turun, biarpun masih dalam kondisi di antara 5%-6%,” papar Sri Sultan.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi inisiasi program BAZNAS Kita Jaga Usaha. Menurutnya, program ini sangat responsif terhadap kondisi ekonomi pelaku UMKM saat ini.
“Ini tanda bahwa kita semua pemerintah hadir dan tidak tinggal diam dengan kesulitan yang dihadapi oleh UMKM. UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia merasakan dampaknya secara signifikan. Mulai dari penurunan omset, kesulitan modal, dan yang terberat adalah penutupan usaha,” paparnya.
Diungkapkan Teten, kondisi pandemi masih akan dihadapi dan tidak diketahui kapan berakhirnya. Untuk itu, sudah menjadi tugas bersama guna memastikan pelaku usaha kecil dapat beradaptasi untuk bisa bertahan dan melanjutkan usahanya di masa pandemi. Salah satunya melalui program Kita Jaga Usaha yang dilaunching hari ini.
“Hari ini kita menyaksikan peluncuran program bantuan tunai untuk usaha mikro di wilayah PPKM Jawa dan Bali yang dikemas dengan program Kita Jaga Usaha yang dipusatkan di Yogyakarta. Kita pilih Yogyakarta karena selama ini sudah banyak inisiatif dari DIY untuk memperkuat UMKM agar bisa bertahan di tengah pandemi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad mengatakan, total bantuan yang dikucurkan oleh BAZNAS untuk penanganan dampak Covid-19 ini sebesar Rp13miliar kepada 13.000 penerima. BAZNAS saat ini tengah menjalankan tiga program utama, yakni bantuan langsung modal melalui program Kita Jaga Usaha, bantuan recovery pengusaha warung melalui program Dapur Nusantara, dan bantuan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
“Untuk penerimanya, diseleksi oleh BAZNAS masing-masing provinsi. Kita usahakan yang saat ini menerima yang betul-betul membutuhkan. Harapan kita, program ini tidak hanya untuk 13.000 penerima saja, tapi akan berkali-kali lipat dari yang kita harapkan. Karena tidak hanya BAZNAS pusat, tapi juga akan ada tambahan dari BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan gerakan yang sama,” jelasnya. (NE)