Indonesiainside.id, Makassar–Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan siap memberangkatkan 1.600 jamaah umrah. Hal ini menyusul pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah membuka pintu bagi jamaah agar bisa beribadah di Tanah Suci.
“Jumlah jamaah umrah di Sulsel yang tercatat tahun ini sekitar 1.600 lebih yang siap berangkat,” kata Kakanwil Kemenag Sulsel KH Khaeroni saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Senin.
Menurut dia, saat ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah membuka ruang untuk kuota calon jamaah umrah, tapi sejauh ini masih sebagai bagian dari kebijakan. Sementara Pemerintah Indonesia secara teknis juga mengajukan melalui tiga kementerian, yakni Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.
Sejauh ini, kata dia, kementerian terkait terus koordinasi berkaitan dengan teknis pelaksanaan pelayanan terhadap jamaah umrah jika sekiranya sudah bisa diberangkatkan. Bahkan, kini masuk pembahasan secara intensif dari berbagai pemangku kepentingan terkait.
“Kalau kami dari Sulsel menunggu. Masih menunggu proses regulasi. Sementara disampaikan ada kuota jamaah umrah. Kalau haji, kan masih lama, masih bisa tahun depan. Jadi, perkembangan untuk haji di tahun 2022, masih belum ditentukan bisa dilaksanakan atau tidak,” katanya.
Khaeroni menjelaskan dibuka dalam pengertian Pemerintah Arab Saudi telah menerima jamaah dari luar negeri, termasuk Indonesia. Tetapi, bukan berarti setelah dibuka langsung berbondong-bondong kesana, tentu ada tahapan-tahapan mengingat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Tentu ada tahapan dan hasil yang bisa menjamin keselamatan jamaah. Antara lain, bagaimana layanan terhadap jamaah umrah ketika terpapar corona misalnya, itu kan sudah dibahas,” ungkap dia.
Sementara ini, hasil negosiasi Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, mulai dimudahkan, salah satunya isolasi mandiri jamaah dibolehkan lima hari. Sedangkan untuk teknisnya sedang dibahas tiga kementerian.
Alasan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka kuota umrah untuk jamaah luar negeri, termasuk Indonesia, bahwa perkembangan pandemi Covid-19 sudah melandai, sehingga menjadi pertimbangan utama. Begitu juga program vaksinasi yang digunakan jenis Sinovac dinilai ampuh meredam paparan Covid-19.
“Karena itu, vaksin Sinovac juga sudah diakui oleh Arab Saudi. Artinya, sudah ada kelonggaran-kelonggaran walaupun tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tambah Khaeroni. (NE/ant)