Indonesiainside.id, Jakarta – Sebelum terjadi gempa Pacitan magnitudo 4,8 pada Rabu siang di barat daya wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sebuah gempa bumi bermagnitudo (M) 5,3 mengguncang wilayah Tambrauw, Papua Barat. Gempa tersebut terjadi pada Rabu (13/10), sekitar pukul 10.08 WIB.
Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima di Jakarta, episentrum gempa berada di darat 99 kilomoleter timur laut Tambrauw, 0,14 Lintang Selatan dan 133,02 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Berselang beberapa waktu kemudian, gempa bumi juga mengguncang di barat daya wilayah Kabupaten Pacitan. Getarannya bahkan terasa di sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sleman Ikhsan melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu, menjelaskan di wilayah DIY getaran gempa terasa di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul, serta Yogyakarta dengan intensitas II MMI.
“Getaran dirasakan oleh beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” kata Ikhsan.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, menurut dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia, Selatan Jawa.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Seorang warga Yogyakarta, Imam Prasetyo mengaku merasakan getaran gempa saat berada di Bantul. Meski hanya sebentar, menurut dia, getaran gempa mampu mengguncang kursi tempat duduknya.
“Kaget saja, pas duduk ngetik mengerjain pekerjaan tiba-tiba kursinya goyang. Meski sebentar dan pelan sempat khawatir saja karena terasa sekali,” ujar Imam.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi magnitudo 4.8 pada pukul 12.00.47 WIB, berada pada 8,87 Lintang Selatan dan 110,97 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 78 km arah barat daya Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 55 km. (Aza/Ant)