Indonesiainside.id, Tulungagung – Liburan Maulid Nabi SAW dimanfaatkan oleh warga Tulungagung, Jawa Timur, untuk lomba permainan tradisional. Pesertanya adalah anak-anak dan remaja dewasa dengan hadiah Rp3 juta serta hadiah hiburan lainnya.
Kegiatan ini diselenggarakan komunitas pecinta wisata dan budaya lokal di Kabupaten Tulungagung. Tujuannya untuk melestarikan budaya daerah yang mulai luntur. Salah satu permainan tradisional yang diperlombakan dan banyak diikuti peserta adalah permainan “betengan”.
Bertempat di lapangan Mbalung Kawuk, Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, dua kelompok peserta adu ketangkasan dan kekompakan dalam menguasai benteng yang disimbolkan dengan dua tiang bambu yang ditancapkan di kedua sisi arena berukuran 15 x 15 meter.
“Kegiatan ini sebagai salah satu upaya melestarikan permainan tradisional, yang mulai tergusur dengan permainan gawai,” kata Ketua Panitia Betengan Cup, Pujiari Sasmiko, Rabu (20/10).
Permainan betengan ini diikuti oleh 19 tim. Peserta raya-rata berusia remaja hingga dewasa yang berasal dari beberapa kecamatan di Tulungagung, hingga dari Kediri. Rencananya, kegiatan serupa bakal digelar rutin tiap tiga bulan sekali, dengan jenis permainan yang berbeda.
“Jadi memang mengusung kegiatan masyarakat atau budaya lokal yang merupakan warisan tak benda,” kata Sasmiko.
Selain permainan Betengan, panitia juga mempersiapkan lomba permainan tradisional lain, seperti permainan gobak sodor, cirak, dan gateng. Lomba digelar hingga empat hari ke depan, dengan lima pertandingan tiap harinya.
“Hadiahnya uang tunai Rp3 juta lebih dengan hadiah hiburan,” terangnya.
Kepala Desa Sumber Rejo Kulon, Suhardi mendukung lomba permainan tradisional ini. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya menyediakan uang tunai sebagai hadiah. “Kami dari PAD (pendapatan asli desa) dari pujasera Mbalung Kawuk ini,” kata Suhardi. (Aza/Ant)