Indonesiainside.id, Padang – Setelah 15 menit mengudara, Lion Air tujuan Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (BTH), kembali ke ke Bandar Udara Internasional Minangkabau. Lion kembali ke bandara asal (return to base/ RTB) karena megalami gangguan teknis, Senin (13/12).
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, ada salah satu indikator pada kokpit yang menunjukkan pengatur tekanan udara dalam kabin pesawat ada indikasi gangguan, sehingga segera dilakukan pengecekan. “Keputusan pilot sudah tepat, guna memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, masker oksigen diturunkan untuk dipergunakan oleh penumpang,” kata Danang dalam siaran persnya yang diterima Indonesiainside.id, di Jakarta, Selasa (14/12).
Lion Air memastikan bahwa operasional dan penerbangan nomor JT-145 rute Bandara Minangkabau Padang di Padang Pariaman, Sumatera Barat (PDG), tujuan Bandara Hang Nadim Batam, telah dipersiapkan dengan baik sebagaimana standar operasional prosedur (SOP). Pesawat tersebut mengoperasikan Boeing 737-900ER registrasi PK-LQR dan membawa 7 (tujuh) awak pesawat, serta 196 penumpang.
“Sebelum keberangkatan, awak pesawat dan teknisi sudah melakukan pemeriksaan pada armada tersebut (pre flight check) dan dinyatakan layak serta aman dioperasikan (airworthy for flight),” kata Danang.
Proses keberangkatan dijalankan menurut SOP. Pesawat lepas landas pada 13.53 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan dijadwalkan tiba pukul 14.55 WIB. Prosedur penggunaan masker dipandu oleh awak kabin secara tepat dan benar. Semua penumpang melepas masker pelindung wajah, kemudian menggunakan masker oksigen. Seluruh alat berfungsi dengan baik.
Pada saat RTB, Senin (13/12), Lion Air mendarat pada 14.40 WIB. Setelah parkir sempurna pada tempatnya (parking stand), penumpang diarahkan turun menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut. Kondisi dimaksud, awak pesawat dan penumpang dalam keadaan selamat. Lion Air melakukan proses pemeriksaan guna mengetahui penyebab, agar memperoleh rekomendasi operasional.
“Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Lion Air memberikan kompensasi (delay management) sebagaimana ketentuan yang berlaku. Untuk penerbangan tujuan Batam telah dipersiapkan dengan pesawat pengganti, menggunakan pesawat Lion Air lainnya yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LHK,” kata Danang. (Aza)