Indonesiainside.id, Jakarta – Pj. Bupati Kotawaringin Barat, Anang Dirjo angkat bicara terkait pencopotan Suyanto sebagai Sekda Kobar yang terkesan dilakukan secara mendadak.
Sejumlah alasan yang menjadi bahan pertimbangan untuk mencopot jabatan Suyanto sebagai Sekda dan menggantikannya dengan Plt. Sekda Juni Gultom.
“Kewenangan untuk mengganti jabatan Sekda merupakan hak dan kewenangan pimpinan daerah sebagai Pj Bupati yang diamanatkan presiden guna mempercepat pembangunan,” ujar Pj. Bupati.
Sehingga, menurut Pj. Bupati, bila pembangunan bisa dipercepat ibaratnya sambil berlari, kenapa tidak dilakukan.
“Karena itulah bila ada yang dianggap menghambat, tentunya langsung diganti. Selain itu ia juga menganggap terdapat kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan Sekda sebelumnya. Khususnya terkait permasalahan sosial yang timbul di masyarakat. Akibatnya hak terebut dianggap membuat peran pemda menjadi kurang maksimal,” tuturnya.
Kurangnya koordinasi dan komunikasi tersebut, menurut Pj. Bupati, dicontohkan terkait adanya infrastruktur di wilayah pelosok yang rusak, namun tidak ada laporan pada dirinya sebagai pimpinan daerah.
“Contohnya ada sekolah yang rusak di pelosok saya tidak mendapat laporan dari pejabat Sekda sebelumnya. Namun saya mendapatkan informasinya malah dari luar. Karena itulah saya meminta agar ASN bisa lebih mengedepankan integritas dan loyalitas dalam menjalankan tugas, agar pembangunan bisa semakin dipercepat. Selain itu, loyalitas dan kepatuhan terhadap pimpinan tentunya harus dikedepankan oleh seorang ASN. Jadi tidak boleh ada jarak antara satu dan lainnya” jelasnya.
Pj. Bupati juga menjelaskan alasan diangkatnya Kepala Bappeda Kobar Juni Gultom sebagai Plt. Sekda.
“Pengangkatan yang bersangkutan tentunya sudah melalui pertimbangan yang matang. Pasca menjabat sebagai Plt. Sekda ia saya berikan target 1 bulan untuk membuktikan kinerjanya,” ucapnya. (Infopublik)
