Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Politik

Politik Memanas, Istilah “Nyinyir” Bertebaran di Ranah Publik

Oleh Andryanto S
Rabu, 14/11/2018 09:38
Politik Memanas, Istilah “Nyinyir” Bertebaran di Ranah Publik
FacebookTwitterWhatsapp

Indonesiainside.id (Jakarta) – Suhu politik makin panas seiring terus bergulirnya masa kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (pileg 2019). Kedua kubu baik incumbent pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Ma’ruf Amin serta capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno bersaing menarik simpati publik. Seiring dengan itu, istilah-istilah baru yang terkesan menyindir atau ‘nyinyir’ mulai bertebaran di ranah publik.

Istilah baru seperti politik genderuwo maupun sontoloyo, tampang Boyolali, hingga panggilan ‘cebong’ vs ‘kampret’ makin sering kita dengar di media sosial. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai pernyataan seputar politik genderuwo yang diceploskan Calon Presiden inkumben Joko Widodo serta tampang Boyolali yang dilontarkan Prabowo Subianto tidak substantif. Ray Rangkuti menyebut pernyataan itu sebagai kampanye nyinyirisme.

“Ruang politik sudah terlalu banyak diisi oleh kampanye nyinyirisme. Semuanya perlu kembali ke kampanye substantif,” kata Rangkuti di Jakarta, kemarin.

Dalam situasi hampir semua tindakan dan ucapan para capres dipermasalahkan, menurut Rangkuti, ungkapan-ungkapan tersebut akan kembali menghangatkan suasana politik. “Akhirnya, publik hanya ribut soal ungkapan yang sebenarnya tidak perlu. Dan wajah kampanye hanya seperti bertarung mengungkapkan ungkapan yang saling menyindir, belum masuk ke soal-soal substantif,” kata dia.

Baca Juga:

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Dinilai Mampu Cegah Korupsi PNS

Ray Rangkuti mengatakan seharusnya Jokowi tidak perlu menanggapi nyinyiran atau kritik dengan balas menyindir. Menurut dia, Jokowi seharusnya fokus melaksanakan tugasnya sebagai presiden. Dengan cara seperti ini justru jauh lebih efektif membuat elektabilitasnya naik dari pada sibuk dengan urusan ungkapan yang sekalipun tepat, tapi istilah-istilah yang dipakai akan potensial jadi perdebatan.

“Pada masyarakat yang literasinya masih berkutat pada simbol, kulit dan permukaan, pesan dari simbol tersebut justru terlupakan,” ujar dia.

Karena itu, Ray Rangkuti meminta seluruh elemen mendorong agar kedua pasangan capres dan timnya kembali ke cara berkampanye substantif. Memperdebatkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hajat publik dan mengungkapkan tentang hal yang berhubungan dengan masa depan Indonesia, khususnya lima tahun ke depan. Bukan membicarakan politik genderuwo, sontoloyo, atau tampang Boyolali.

Balas membalas ‘nyinyiran’ memang biasa terjadi di politik. Namun, lama kelamaan publik juga terasa bosan dengan istilah nyinyirisme yang tidak konstruktif.

Balas membalas ‘nyinyiran’ itu terlihat dari kritikan yang dilontarkan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhendra Ratu Prawiranegara. Menurut dia, sangat disayangkan jika presiden hanya berkutat pada diksi-diksi seperti sontoloyo dan genderuwo dalam beberapa kesempatan.

Sebab, istilah tersebut bisa menciptakan suasana saling mencurigai sesama bangsa sendiri. “Tentu presiden tidak bermaksud menyamakan para pengkritik atau pihak yang dimaksud sebagai genderuwo. Namun karena kata ini telah terucap dari seorang kepala negara, mau tidak mau, pasti berimplikasi luas. Hal inilah yang patut disayangkan,” ujar Suhendra dalam keterangan persnya.

Dia mengatakan, China menempatkan Indonesia dalam strategi One Belt One Road (OBOR). Konsep tersebut adalah inisiasi strategi geopolitik China dengan pemanfaatan jalur transportasi dunia sebagai jalur perdagangan di kawasan Eurasia.

Gagasan OBOR itu adalah wujud untuk meningkatkan kesejahteraan dan modernisasi China pada tahun 2020, melalui peningkatan sektor perdagangan dengan penyediaan fasilitas infrastruktur yang memadai, baik infrastruktur transportasi darat maupun laut di seluruh kawasan (wilayah).

“Hal-hal semacam ini lah sebenarnya yang harus menjadi concern dari Presiden Jokowi. Harusnya beliau lebih bersiap dengan strategi global. Bukan malah menimbulkan polemik baru dengan istilah sontoloyo dan genderuwo,” katanya.

Dia menambahkan, ilustrasi dan narasi atas sikap serta langkah politik pemimpin China tersebut sudah selayaknya menjadi rujukan atas sikap-sikap politik pemimpin negeri ini.

“Bukan terjebak pada diksi-diksi yang tidak memberikan kontribusi positif atas demokrasi dan kemajuan bangsa. Jawab saja tantangan global saat ini dengan program-program dan gagasan seperti optimalisasi konsep Tol Laut yang masih jauh dari harapan dan target,” pungkasnya.

Istilah politik Genderuwo juga dipertanyakan oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid. “Sontoloyo, Genderuwo itu ungkapan-ungkapan Jawa yang populer di masyarakat Jawa, tapi apakah itu layak dipakai oleh seorang presiden?” tanya Hidayat.

Namun, diakuinya bahwa istilah yang disampaikan Presiden Jokowi itu untuk mengingatkan. Menurut pria yang akrab disapa HNW ini, istilah politik Genderuwo itu sudah menjadi isu publik saat ini.

“Jangan ada yang berpolitik dengan cara genderuwo, genderuwo itu menakutkan terlalu banyak berjanji, tapi tidak melaksanakan itu juga menakutkan, nanti orang-orang enggak percaya dengan sang yang berjanji,” ujar Wakil Ketua MPR ini.

Dia pun tidak sepakat dengan politik yang menakut-nakuti rakyat. “Karena genderuwo itu satu hal yang menakutkan dan menakutkan bisa berlaku dengan cara apapun dan mari jangan berpolitik yang menakutkan,” ujarnya.

Menurut dia, seharusnya politik yang dikedepankan adalah yang mengokohkan NKRI atau Bhinneka Tunggal Ika. “Berpedomankan pada Pancasila dan kalau itu yang terjadi narasi yang dipakai mestinya narasi yang sejalan dengan itu semuanya,” ujarnya. (*/dry)

Previous Post

Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Artis Jerry Lawalata Ditangkap Polisi

Next Post

Semen Indonesia Akuisisi 80,6% Saham Holcim Indonesia Senilai Rp 13,57 Triliun

Rekomendasi Berita

Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi
Headline

Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi

02/02/2023
KPU Sumut Jadwalkan Hitung Ulang Suara Pileg di 135 TPS Humbahas
Headline

Mahkamah Konstitusi Diminta Konsisten Sistem Pemilu Terbuka

02/02/2023
Anies Pacu Motivasi Para Santri di Ponpes Dea Malela Sumbawa
Headline

Anies Pacu Motivasi Para Santri di Ponpes Dea Malela Sumbawa

01/02/2023
Pilkades Serentak Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan
Headline

KPU Gelar Uji Publik Dapil Pemilu 2024

01/02/2023
Bupati Tangerang Larang ASN Bepergian ke Luar Negeri
Headline

Ketua DPD Golkar DKI Tegas Dukung Proporsional Terbuka

01/02/2023
Ketua DPD Golkar Ajak Anak Muda Masuk Dunia Politik
Headline

Ketua DPD Golkar Ajak Anak Muda Masuk Dunia Politik

31/01/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru

Menpan RB Lantik 81 PNS Baru

03/02/2023 23:58
Penyidikan Kasus Korupsi di Indramayu Berlanjut, KPK Panggil Lima Mantan Anggota DPRD Jabar

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Dinilai Mampu Cegah Korupsi PNS

03/02/2023 20:00
Bapenda Kabupaten Tangerang Buka Layanan Aktivasi SPPT PBB yang Terblokir

Bapenda Kabupaten Tangerang Buka Layanan Aktivasi SPPT PBB yang Terblokir

03/02/2023 19:28
Kompol D Akui Wanita di Mobil Audi A6 Istri Sirinya

Kompol D Akui Wanita di Mobil Audi A6 Istri Sirinya

03/02/2023 19:04

Berita Populer

Wuling Bingo EV Harga Rp170 Ribu, Intip Kelebihannya!

02/02/2023 13:12

Pengiriman TKI Ilegal Harus Dihentikan Agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

02/02/2023 21:30

Suhu Hampir Beku Lumpuhkan Kawasan Texas

02/02/2023 14:33

Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi

02/02/2023 20:38

Ikuti Kami

  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
  • Komunitas motor gede meminta pemerintah untuk melegalkan pengendara moge melintas di jalan tol. Simak penjelasannya ya!

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#moge #motogede #mogemasuktol #jalanraya #motor #jalantol #indonesiainside
  • Pemprov DKI Jakarta tahun ini berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan. Seluruh kendaraan bermotor akan dikenakan tarif ketika melintas di ruas tertentu.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#jalanberbayar #jalanraya #dkijakarta #indonesiainside #jalanjakarta
  • Dari kita untuk kita, menanam pohon sama dengan menanam harapan untuk kehidupan lebih baik.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#gerakansatujutapohon #pohon #menanampohon #indonesiainside
  • Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 melalui SKB 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066/2022, Nomor 03/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#harilibur #liburnasional #hariliburnasional #tanggalmerah #jadwallibur2023 #libur2023 #2023 #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved