Oleh: Muhajir |
Indonesiainside.id, Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memandang tidak perlu ada penambahan partai dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), karena dinilai sudah gemuk. Hal ini disampaikan ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar saat acara Halal Bihalal Idul Fitri 1440 H, di kantor DPP PKB, di Jakarta, Senin (17/6).
“KIK beranggota sembilan parpol, meskipun hanya lima parpol yang berhasil masuk ke DPR RI. Namun, jumlah kursi parlemen dari parpol anggota KIK sudah dominan,” katanya.
Dia melanjutkan, jumlah anggota parlemen dari partai politik anggota KIK sudah dominan yakni sekitar 60 persen dari 575 kursi DPR RI periode 2019-2014. Maka itu, Muhaimin memandang tak perlu ada penambahan kursi lagi dari parpol selain anggota KIK.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, dengan jumlah tersebut, anggota DPR RI dari KIK sudah cukup dominan untuk memenangkan perdebatan dalam pembahasan legislasi dan lainnya. Dengan demikian, stabilitas politik di parlemen akan selalu terjaga.
Selain itu, Muhaimin beralasan, dengan adanya penambahan partai politik lain ke KIK, maka akan mempengaruhi komposisi menteri kabinet. Padahal, menurutnya, parpol di luar KIK tidak berjuang memenangkan Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019.
Kendati demikian, dia menegaskan pernyataan tersebut hanya sebatas usulan. Biar bagaimana pun, kata dia, keputusan menambah atau tidak anggota koalisi merupakan hak capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf.
“Kalau Pak Jokowi mempertimbangkan faktor rekonsiliasi nasional sehingga akan menambahkan partai politik lain, ya silakan saja,” katanya.(EPJ)