Oleh: Ahmad ZR
Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, berkelakar bahwa diplomasi makan siang dalam politik cukup efektif. Ungkapan itu disampaikan Mega seusai bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).
“Beliau menagih nasi goreng terus dan bilang agar sering-sering diundang. Memang namanya politik nasi goreng itu ampuh,” kata Megawati berseloroh.
Dia menuturkan, pertemuannya dengan Prabowo sebenarnya telah direncanakan pascapelaksanaan Asian Games 2018. Namun, rencana itu terhalang karena padatnya agenda Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sejak 11 bulan lalu.
“Sebenarnya, kalau kita berbeda pendapat, itu adalah perbedaan yang biasa. Mari kita rukun kembali, mendapat ujung untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
Maka dari itu, dia mengatakan, segala perbedaan pandangan dan sikap politik adalah sebuah ruang yang biasa. Karena ujung dari perbedaan itu adalah kembali lagi kepada kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Hal itu dapat dilakukan dengan berdiskusi ringan ataupun makan siang bersama guna mencairkan suasana.
“Mas Bowo silakan datang ke tempat saya kapan pun. Begitu juga ketika Mas Bowo mau bertemu presiden, kalau memang saya diminta untuk menyampaikan, saya sampaikan. Tapi sebaiknya, menurut saya, ngomong sendiri saja sama Pak Jokowi pasti akan diterima beliau dengan baik,” tuturnya.
Mengenai penjajakan yang kemungkinan dilakukan Prabowo dan Partai Gerindra, Mega tak ingin memerinci hal tersebut kepada wartawan. Meski begitu, dia akan menyampaikan usulan tersebut kepada Presiden Jokowi. “Semuanya adalah keputusan dari presiden terpilih, karena pada beliaulah hak prerogatif itu ada, bukan pada saya. Kalau menyampaikan usul dan saran, saya bisa sampaikan,” ujarnya. (AIJ)