Oleh: Rudi Hasan
Indonesiainside.id, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak ingin ketinggalan dalam wacana pembagian menteri. Namun tidak sepercaya diri dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pendukung utama Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Jika PDIP yakin dapat lebih dari 10 kursi menteri, tidak dengan PPP. Partai berlambang Ka’bah ini hanya yakin bisa memperoleh lebih dari satu kursi. Artinya, bisa dua saja atau mungkin lebih.
“Insya Allah lebih dari satu. Sudah, itu aja jawabannya,” kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani, di Gedung DPR, Ahad, (18/8).
Lebih dari itu, Arsul tak ingin memberi kepastian. Dia juga enggan mengonfirmasi isu bahwa PPP mendapat dua kursi di kabinet. Arsul berkilah penjatahan jumlah menteri merupakan wewenang Jokowi.
Dia juga pasrah partainya akan ditempatkan di pos menteri mana. PPP tak menarget harus mendapat posisi seperti pembagian di kabinet jilid pertama, yakni Kementerian Agama. Arsul mengaku pasrah.
“Ya itu terserah pak Jokowi lah. Mau Menag, mau Menteri Pemberdayaan Perempuan segala macem,” kata dia.
Namun demikian, Arsul menampik kabar bahwa ada perebutan pos menteri dengan PKB. Dia mengatakan hubungan PPP dan partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu baik-baik saja.
Tak ada perseteruan terkait pos menteri. Arsul meyakini PPP legawa dengan ketentuan terkait hal itu.
“Bukan sikut-sikutan tapi rangkul-rangkulan,” sebut dia.
Yang jelas, Jokowi juga belum membuka posisi-posisi menteri ke partai koalisi. Arsul meyakini soal ‘siapa dapat apa’ akan menjadi kejutan bagi koalisi. PPP juga pasrah terkait hal itu.
“Ya baru sebatas jumlahnya saja,” kata dia. (Aza)