Oleh: Eko P
Indonesiainside.id, Jakarta – Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet adalan salah satu contoh wartawan yang sukses meniti karir. Selain di dunia politik, juga di bidang bisnis melalui berbagai usahanya yang berkembang.
Pria kelahiran Jakarta, 10 September 1962 ini kemarin malam resmi terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang baru, periode 2019-2024 untuk menggantikan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Bamsoet dipilih secara mufakat setelah sebelumnya Gerindra sempat ‘mbalelo’ dengan mengajukan Ahmad Muzani.
Bamsoet yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI sejak 15 Januari 2018 menggantikan Setya Novanto yang ditangkap KPK, memegang posisi Ketua DPR hingga 30 September 2019.
Sejak muda, Bambang dikenal aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, seperti menjadi Ketua Senat Mahasiswa Akademi Akuntansi Jayabaya, Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Pimpinan Majalah Universitas Jayabaya, dan juga Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia.
Pria yang dibesarkan di keluarga tentara ini juga pernah didapuk sebagai Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, Wakil Sekjen PB HMI, Ikatan Pers Mahasiswa, serta Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia.
Karier profesionalnya sebagai wartawan dimulai pada umur 23 tahun. Bambang adalah wartawan Harian Umum Prioritas pada tahun 1985 kemudian ia pindah ke Majalah Vista. Kariernya meningkat dengan menjadi pemimpin redaksi majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun pada tahun 1991.
Delapan tahun kemudian, dia menjabat komisaris PT Suara Irama Indah. Puncaknya, pada tahun 2004, Bambang menjadi Direktur PT Suara Rakyat Membangun sekaligus sebagai Pemimpin Redaksi Suara Karya.
Modal sebagai wartawan membuatnya memiliki akses untuk membangun jaringan bisnis dan politik kemana-mana.
Sementara sebagai pebisnis, Bambang Soesatyo dikenal sebagai pengusaha handal dan telah menjabat berbagai posisi mulai dari direktur hingga komisaris. Ia pernah menjadi Direktur Independen PT SIMA, Tbk, pada 2006, kemudian Direktur Kodeco Timber, 2007 dan jabatan lainnya.
Insting bisnisnya juga dinaungi keberuntungan. Ia pernah mengambil alih HPH seorang kenalannya yang tak mampu lagi mengelola yang ternyata di kemudian hari didapati lahan tersebut mengandung batubara, sehingga hal ini meningkatkan value HPH yang dimilikinya.

Ayah delapan anak itu merapat ke Golkar pada 1995 sebagai anggota Generasi Muda Kosgoro Pusat. Dia juga pernah bergabung dengan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro). Kariernya terus menanjak hingga kemudian menjabat Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar pada 2009.
Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Golkar tiga periode, yakni pada 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024.
Nama Bamsoet mulai dikenal publik kala duduk di Komisi III DPR RI. Bamsoet kritis dan keras menyuarakan kasus-kasus korupsi kakap. Ia juga mengeluarkan kritikan tajam ke pemerintah. Berbagai kasus yang disoroti antara lain Bank Century, kasus korupsi di PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) tentang pengadaan crane dan kasus lainnya.
Suami Lenny Srimulyani ini juga sangat “concern” terhadap persoalan-persoalan hukum. Bahkan, ayah dari delapan orang anak ini menjadi salah satu dari 9 orang anggota DPR RI yang membentuk Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.
Bamsoet dikenal kritis karena pernah menjadi seorang jurnalis. Soal kritikan terhadap pemerintah, Presiden Jokowi pun mengakuinya. Saat menghadiri pelantikan pengurus SOKSI, Agustus 2015, Jokowi menyebut nama Bamsoet.
“Saya enggak tahu, Pak Bambang kalau kritik saya kok pedes banget,” kata Jokowi.
Namun Bamsoet juga tak jarang dikritik publik karena gemar menggunakan mobil mewah, sejalan hobinya dengan otomotif.
Mobil mewah yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2016, antara lain, Hummer H2 (buatan 2009), Harley Davidson (buatan 1993), Toyota Vellfire (buatan 2012), Land Rover (buatan 2013), Bentley Mulsanne (buatan 2012), Jeep Rubicon (buatan 2013), Porsche Cayenne (buatan 2011), Ferrari California (buatan 2010) dan Rolls Royce Phantom (buatan 2011).
Sidang Paripurna MPR pada Kamis malam memutuskan Bamsoet menjadi Ketua MPR RI periode 2019-2024. Pemilihan Bamsoet itu dilakukan secara aklamasi.
Meskipun bukan lagi lembaga tertinggi negara yang memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan presiden sebagai mandataris MPR, namun posisi ketua MPR masih sangat strategis.
Kewenangannya saat ini di antaranya melantik presiden dan/atau wakil presiden hasil Pemilu, mengubah dan menetapkan perubahan UUD 1945, dan melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden menjabat mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya sampai masa masa jabatannya selesai. (EP)