Indonesiainside.id, Jakarta – Partai Amanat Nasional (PAN) menilai demokrasi gorong royong ala Presiden Jokowi tak sesuai fakta di lapangan. Konsep tersebut hanya berlaku bagi partai politik yang bergabung dengan pemerintah.
Sementara, partai oposisi tidak pernah dilibatkan dalam pembuatan kebijakan terkait pembangunan negara. Wasekjen PAN, Saleh Daulany, menilai definisi dan pengertian demokrasi gotong royong sangat mempengaruhi persepsi dan implementasinya di lapangan.
“Sepintas, demokrasi gotong royong itu melibatkan semua pihak dalam proses pengambilan keputusan dan juga pelaksanaan pembangunan. Faktanya, hanya pihak yang masuk dalam kabinet dan pemerintahan yang terlibat secara langsung,” kata Saleh di Jakarta, Jumat (25/10).
Indonesia mengenal sistem demokrasi multipartai, sehingga pemikiran dan nilai-nilai perjuangan parpol beragam. Menurut Saleh, agak sulit menggotongroyongkan pembumian masing-masing pikiran, platform, dan nilai-nilai perjuangan masing-masing parpol.
Demokrasi gotong royong, kata Saleh, bertentangan dengan apa yang diterapkan oleh jokowi. Pasalnya, ia mengatakan para menteri menjalan visi-misi presiden. Itu susah menjadi contoh bahwa Jokowi hanya ‘menggotongroyongkan’ pemikirannya sendiri.
“Pimpinan parpol atau wakil-wakilnya yang ada di kabinet tidak boleh berbagi program sebagaimana yang ada di platform dan garis perjuangan partainya. Berarti, yang digotongroyongkan itu hanya pemikiran dan gagasan milik presiden dan wakil presiden saja,” ujar dia.
Maka itu, Saleh mempertanyakan demokrasi gorong royong yang dimaksud Jokowi. Ini karena parpol di liar pemerintahan juga tidak memiliki tugas untuk membantu presiden mengeksekusi visi misi.
“Sementara, pemikiran dan gagasan pihak lainnya tidak bisa masuk. Apakah seperti itu pengertian gotong royong yang dimaksud?” imbuh Saleh.
Kemarin, Jokowi mengklaim Indonesia tidak mengenal oposisi. Ia menyebut demokrasi Indonesia adalah demokrasi gotong royong. “Kita ini ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. (EP)