Indonesiainside.id, Jakarta – Wakil Ketua Komisi II DPR sekaligus ketua umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, meminta pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerjasama mencari solusi banjir. Ini menyusul silang pendapat Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyebab dan penanganan banjir.
Dia menilai perbedaan cara pandang antara pemerintah pusat dengan pemprov DKI Jakarta merupakan hal yang wajar. Maka itu dia meminta agar Jokowi dan Anies tidak perlu memunculkan perbedaan itu dengan perdebatan.
“Tapi duduk bersama. Koordinasi. Bukan gubernur mau ngotot dengan caranya, dan pemerintah pusat melaksanakan metodenya,” kata Yaqut di Jakarta, Jumat (3/1).
Dia berpendapat penanganan banjir harus berorientasi pada kepentingan rakyat. Untuk itu, Jokowi maupun Anies harus menurunkan ego demi mendapatkan solusi terbaik.
Apalagi, kata dia, tidak ada yang patut disalahkan dengan adanya bencana tersebut. Tidak ada pihak yang menginginkan. Hal terpenting untuk dilakukan saat ini adalah mengelola dan meminimalisir korban.
“Kedua pihak kan pegang data. Orientasikan saja penanganan banjir pada kepentingan rakyat, dengan begitu ego masing-masing bisa diturunkan sehingga solusi terbaik bisa didapatkan,” ujar politikus PKB itu.
Sementara rekan Yaqut di Komisi II DPR, Idah Syahidah Rusli Habibie, berpandangan hal serupa. Ia meminta semua pihak tidak saling menyalahkan atas peristiwa banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Bencana banjir, kata dia, bukan hanya terjadi di era Anies, tapi sudah berkali-kali. Dengan demikian, cara terbaik adalah tidak saling menyalahkan dan bertanggungjawab bersama-sama.
Tak hanya pemerintah, ja juga meminta agar masyarakat ikut menjaga lingkungan. Terutama memupuk tanggungjawab menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, seperti tidak membuang sampah sembarangan.
“Ketika diri sendiri saja tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan sendiri, maka jangan mencoba menyalahkan orang lain ketika terjadi bencana. Yang lebih penting saat ini bagaimana menanggulangi bencana agar tidak sampai jatuh korban jiwa dan kerugian yang lebih besar lagi,” ujar dia, hari ini.
Kemarin, Jokowi menyebut salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya adalah warga membuang sampah sembarangan. Anies pun menanggapi pernyataan tersebut dengan menyesuaikan lokasi titik banjir dengan titik curah hujan tinggi berdasarkan data BMKG. Di lokasi-lokasi tersebut justeru tidak banyak tumpukan sampah.
“Bandara tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi Bandara Halim kemarin (Rabu, 1 Januari 2020) tidak bisa digunakan,” papar Anies.(EP)