Indonesiainside.id, Jakarta – Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menyelesaikan konflik KPK dengan Kepolisian RI mengenai penyidik Kompol Rosa Purbo Bekti.
Isu berhembus bila pengembalian Rosa ke Korps Bhayangkara itu berkaitan dengan kasus tersangka suap PAW anggota DPR dari PDI Perjuangan, Harun Masiku, yang ia tangani.
Nasib Kompol Rosa kini makin tidak jelas. Di satu sisi KPK mengatakan sudah mengembalikan Rosa ke Polri. Sementara pernyataan Polri berubah-ubah soal Rosa, awalnya menyangkal kemudian mengakui, namun belakangan membatalkan pengembalian Rosa ke Institusi Polri.
Kini, nasib Kompol Rosa pun seakan tak jelas, masih di KPK atau kembali ke Polri. Terlebih saat ini Rosa sudah tak mendapat akses masuk di lembaga yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Kompol Rosa juga dikabarkan tidak mendapatkan gaji bulan Februari. Kejadian itu membuat Wadah Pegawai KPK melaporkan lima komisioner KPK ke Dewan Pengawas KPK.
Benny mengatakan, kabar Kompol Rosa tidak mendapatkan gaji merupakan masalah serius. Jika polemik ‘lempar pingpong’ KPK-Polri dibiarkan, maka hal itu menjadi indikator bahawa Presiden Jokowi ingin melumpuhkan lembaga antirasuah itu.
“Presiden Jokowi seharusnya turun tangan atasi kekisruhan yang terjadi di KPK ini. Sikap diam atau membiarkan ini terus terjadi menjadi indikasi Presiden memang yang berkehendak KPK lumpuh. Rakyat monitor,” kata Benny melalui laman resminya, Sabtu (8/2).(EP)