Indonesiainside.id, Jakarta – Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, menyoroti megakorupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang sampai saat ini belum terang-benderang meski Kejaksaan Agung sudah menetapkan sejumlah tersangka. Ia menghubungkan megaskandal Jiwasraya dengan Century yang sama-sama merugikan negara triliunan rupiah.
Andi mengatakan, dalam kasus Century, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, di dasar karena bail-out oknum yang bermain di dalam kasus tersebut. Ia bahkan menyebut oknum juga ada di DPR.
“Dalam kasus Century, SMI (Sri Mulyani Indrawati) disasar karena bailout para penjahat termasuk LC Fiktif dll harus bayar penuh kerugian negara. Dalam kasus Jiwasraya, SMI disasar karena tanpa bailout perampok harus disita rampokannya dan atau wajib bayar. Beberapa penjahat ada di DPR atau berhubungan,” kata Andi, Selasa (11/2).
Selain itu, Andi mengungkapkan bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir, adalah orang yang paling paham dengan persoalan Jiwasraya. Apalagi, salah satu perusahaan Erick bersinggungan dengan penempatan dana Jiwasraya.
“Erick Tohir paling mengerti soal Jiwasraya di antara seluruh menteri Pak Jokowi karena PT Mahaka Media miliknya bersinggungan dengan penempatan dana Jiwasraya. Pak Menteri ini tahu masalah dan menanggulanginya, karena terlibat langsung perusahaannya. Saya duga dia pro bailout,” ujar dia.
Dia lalu meminta DPR dan rakyat terus mengeritik kasus megakorupsi Jiwasraya itu. Ia menduga panitia kerja (panja) yang kini ada di DPR merupakan pintu masuk rencana Presiden Jokowi untuk membailout Jiwasraya dengan berbagai motif, termasuk tak ganggu investasi.
“Skema bisnisnya hanya akal-akalan, holding atau pun lainnya. Intinya bailout. Hati-hati,” ujar dia.
Dia lalu menduga, jika Sri Mulyani resah dua bulan terakhir, itu karena tekanan bail-out Jiwasraya ditambah Asabri sangat tinggi. Sri Mulyani sebenarnya menolak tapi ia mendapat tekanan.
“Keilmuan dan pengalaman SMI pasti menolak bailout, namun ada resiko reshufle kabinet. Apalagi ada rumor persaingan dengan mafia UGM di kabinet ekonomi,” ujar dia.
Sementara, Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan, ada pihak yang membidik kursi menteri dengan cara menunggangi megaskandal Jiwasraya. Hanya saja, ia tak menyebut pihak yang ia maksud.
“SBY sudah mengingatkan bahwa ada pihak yang menargetkan kursi menteri dengan menunggangi skandal Jiwasraya. Sebagian buzzer coba membangun opini mengaburkan fakta dengan tuduhan bahwa Demokratlah yang ini jatuhkan Eriick Thohir dan SMI. Faktanya justru PD melindungi,” kata Ferdinand.(EP)