Indonesiainside.id, Jakarta – Wasekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho, menilai pembahasan reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju lebih menarik dari pada RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Menurut dia, RUU HIP lebih baik dicabut saja agar semua elemen masyarakat fokus pada penanganan wabah Covid-19.
“Reshuffle Lebih menarik daripada RUU HIP, ini menandakan persoalan dampak pandemi lebih utama ketimbang masalah RUU HIP,” kata Irwan di Jakarta, Senin (29/6).
Irwan menegaskan, pembahasan RUU HIP lebih baik dihentikan karena penanganan dampak pandemi Covid-19 jauh lebih penting. Dia tak setuju jika pemerintah maupun DPR menunda pembahasan dengan dalih mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Harusnya pemerintah dan semua elemen warga bangsa terfokus pada penanganan dampak pandemi Covid-19. Jadi harus dihentikan (pembahasan RUU HIP),” ucapnya.
Presiden Joko Widodo membuka opsi reshuffle menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi Covid-19. “Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan,” kata Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni 2020. (ASF)