Indonesiainside.id, Jakarta – Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar membantah postingan Menko Polhukam Mahfud MD yang kembali viral setelah diunggah oleh tokoh masyarakat Papua Christ Wamea.
Pernyataan yang diunggah dari Twitter @mohmahfudmd itu berisi soal “orang kritis karena tidak kebagian”.
“Dalam banyak kasus, orang kritis itu karena tak kebagian saja. Setelah dapat bagian menjadi pendiam dan rakusnya bukan main. Kuat miskin tapi tak kuat kaya,”
Christ Wamea kemudian mengomentarinya dengan menyatakan “Semoga tetap kritis walaupun sdh dapat bagian,”
Musni Umar yang juga dikenal sebagai sosiolog tidak sepakat dengan pernyataan Mahfud MD tersebut.
Menurutnya, tidak semua orang yang diberi kekuasaan lalu diam dan jadi rakus, dicontohkan olehnya ekonom senior, Dr. Rizal Ramli.
“Tidak semua orang kritis karena tidak kebagian. Contoh yang tidak rakus Dr. Rizal Ramli,” ujar Musni di akun Twitternya, Sabtu(25/7).
Rizal Ramli meski diberi kekuasaan tetapi tetap kritis. Karena itulah rezim tidak menyukainya, yang disukai adalah mereka yang diam dan rakus.
“Walau diberi kekuasaan tetap kritis, tetapi rezim tidak senang seperti RR. Yang disukai adalah yang diam dan rakus?” katanya.
Rizal Ramli terhitung beberapa kali menduduki posisi di pemerintahan. Pria kelahiran Sumatera Barat itu, pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan pada Kabinet Persatuan Nasional di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.
Rizal Ramli juga dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menko Kemaritiman. Namun hal itu tidak menyurutkannya bersuara kritis sehingga akhirnya terlempar dari kekuasaan.(EP)