Indonesiainside.id, Makassar – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengklaim angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wali Kota Makassar mencapai 59,6 persen.
“Partisipasi pemilih tahun ini 59,6 persen. Ada peningkatan 0,7 persen dari hasil Pemilu Wali Kota dan Wali Kota Makassar sebelumnya sebesar 58,9 persen,” kata Ketua KPU Kota Makassar Faridl Wajdi usai rapat pleno rekapitulasi suara di Hotel Harper, Makassar, Selasa malam (15/12).
Dia mengatakan, sebelumnya KPU menargetkan partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen. Kendati demikian, pihaknya bersyukur meski kondisi pandemi Covid-19 tingkat partisipasi pemilih melampaui Pilwali 2018.
Kondisi saat ini berbeda dengan situasi ada Pilkada 2018. Kendati proyeksi awalnya diprediksi menurun karena dampak wabah korona, fakta di lapangan justru mengalami peningkatan meski tidak signifikan. Berdasarkan data resmi KPU Kota Makassar hasil rekapitulasi pada rapat pleno akhir daftar pemilih tetap (DPT) model A.3 KWK sebanyak 901.087 jiwa
Pemilih yang pindah memilih (DPPh) sebanyak 5.489 jiwa, sedangkan jumlah pemilih yang tidak terdaftar di DPT yang menggunakan hak pilih menggunakan KTP elektronik atau surat keterangan (DPTb) sebanyak 15.117 pemilih. Total pemilih di daerah ini sebanyak 921.693 jiwa.
Anggota KPU Kota Makassar Romi Harminto mengatakan bahwa hasil tersebut merupakan kerja keras semua pihak baik penyelenggara, tim pasangan calon, media, hingga masyarakat sehingga pelaksanaan pilkada berjalan aman dan lancar.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga menjalin komunikasi dengan liaison officer (LO), media, dan pihak lainnya. Sejumlah tim LO sekaligus saksi usai rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara memberikan apresiasi atas kinerja KPU Kota Makassar hingga proses tersebut berjalan lancar. (Aza/Ant)